Top Header Ad

Pemerintah akan Tekan Keterisian RS Pasien Covid-19 Hingga 5 Persen

Tenaga Kesehatan merawat pasien covid-19

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Jumlah pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit terus menurun. Bahkan hingga kamis (17/03/2022) kemarin, keterisian rumah sakit menjadi 17 turun secara nasional.

Indikator lain dari penanganan COVID-19 yang menunjukkan perbaikan adalah kasus konfirmasi juga turun menjadi 13.018 setelah sehari sebelumnya sempat naik ke angka 14.408.

Angka kasus aktif juga terus bergerak turun ke level 279.969 pada Kamis kemarin, dibandingkan hari sebelumnya yang sempat berada di level 299.443.

“Penanganan COVID-19 di Indonesia masih menunjukkan perbaikan-perbaikan yang cukup berarti. Kita berharap bisa menekannya hingga di bawah 5%,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Semua indikator penanganan COVID-19 menjadi acuan pemerintah untuk menentukan status pandemi secara nasional. Apabila sudah berada pada level tertentu selama periode enam bulan, maka aktivitas kegiatan masyarakat akan bisa dilonggarkan secara aman.

“Harapannya saat ini masyarakat bersabar untuk sama-sama menunggu indikator-indikator penanganan COVID-19 terkendali dengan lebih baik dan lebih konsisten lagi,” ujarnya

“Kuncinya adalah menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi lengkap serta memenuhi vaksinasi booster,”

Kata dia, program vaksinasi lengkap dua dosis harus dikejar secepatnya untuk mencapai kekebalan kelompok kepada lebih dari 70% total populasi Indonesia.

Saat ini cakupan vaksinasi dosis 1 telah diberikan kepada 193.946.442 (93,12%) penduduk. Sedangkan cakupan vaksinasi dosis 2 152.503.600 (73,23%) penduduk. Sementara itu vaksinasi dosis 3 sudah mencakup 15.308.073 (7,35%) penduduk.

“Cakupan vaksinasi yang luas dan dalam waktu yang cepat sangat penting untuk melindungi golongan rentan seperti lansia dan yang memiliki komorbid. Saya imbau seluruh masyarakat untuk saat ini segera melengkapi vaksinasi primer dua dosis dan ditambah dengan booster apabila sudah tiba waktunya,” tutup dr. Nadia.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.