Pemerintah Bangun 8.348 Hunian Milenial Berkonsep TOD Senilai Rp 5 Triliun

Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir saat peresmian Hunian Milenial di Depok / twitter Erick Thohir

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kementerian BUMN bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun tujuh pilot project hunian untuk milenial

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembangunan hunian tersebut mengusung konsep transit oriented development (TOD) atau kawasan yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum.

Tujuh lokasi yang menjadi pilot project pembangunan hunian itu yakni Depok, Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, dan Karawang yang dispesifikkan bagi generasi milenial dengan konsep rumah susun terintegrasi atau TOD, rumah susun di tengah perkotaan, dan rumah tapak berteknologi precast.

“Kita sudah menyelesaikan tujuh lokasi dengan total pendanaan Rp 5 triliun di mana total unit ini 8.348 dan alhamdulillah tingkat kelakuannya di atas 60 persen dan 41 persen adalah milenial yang membeli tempat ini. Ini juga sudah ada di Depok, Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Karawang,” ujar Erick.

Khusus hunian milenial di Samesta Mahata Margonda Depokyang diresmikan Presiden Joko Widodo , lanjut Erick, dari 940 unit sudah terjual hingga mencapai 78 persen.

“Samesta Mahata Margonda ini total unitnya 940, tingkat kelakuannya cukup tinggi 78 persen karena memang fasilitas ini dekat dengan UI dan tentu fasilitas pendukung lainnya seperti mal dan lain-lain,” kata Erick.

Sebelumnya, Presiden mendorong mendorong agar pembangunan hunian untuk milenial diperbanyak. Khususnya yang terintegrasi dengan transportasi umum.

Presiden Jokowi mengapresiasi keberadaan hunian yang mengusung konsep transit oriented development (TOD) atau kawasan yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum.

“Saya sangat menghargai ide besar dan dilaksanakan, bukan hanya ide saja, tapi dilaksanakan di lapangan pembangunan-pembangunan TOD-TOD baru, utamanya di kota-kota yang sudah macet di semua titik,” ujar Presiden Jokowi.

Tak hanya terintegrasi dengan transportasi publik, menurut Presiden hunian ini juga memiliki desain yang cukup bagus dan memiliki fasilitas yang lengkap serta dekat dengan fasilitas publik seperti rumah sakit dan sekolah.

“Yang paling penting ini disiapkan untuk hunian milenial, yang kalau mereka beli, beli bonusnya dapat kereta api. Bangun tidur, mandi, langsung lompat, sudah masuk ke KRL, ke kereta api, ke mana-mana pun bisa,” ujarnya.

Presiden optimistis, pembangunan hunian berbasis TOD ini dapat membantu mengurangi kemacetan karena para penghuni dapat beralih ke transportasi publik.

“Kita semuanya tidak tergantung dengan kendaraan-kendaraan pribadi, dengan mobil yang memacetkan, utamanya di Jabodetabek,” ujarnya.

Untuk itu, Presiden pun mendorong agar hunian semacam ini tidak hanya dibangun di Jakarta dan sekitarnya tetapi juga di wilayah-wilayah lain yang mengalami tingkat kemacetan yang tinggi.

“Hunian milenial ini, sekali lagi, akan kita kembangkan di semua kota yang memiliki TOD-TOD, utamanya lahan-lahan PT. KAI yang tidak termanfaatkan dengan baik,” ujarnya

“Nanti kerja sama dengan PP, dengan Perumnas, dengan Kementerian PU, saya kira harus kita bangun sebanyak-banyaknya hunian seperti ini,”

Lebih lanjut Presiden menyampaikan, Hunian Milenial untuk Indonesia di kawasan Margonda, Depok ini dapat dimiliki para milenial dengan harga yang cukup terjangkau.

“Tadi yang ada subsidi FLPP [Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan]-nya dijual Rp200 juta. Yang tidak ada subsidi, ada yang Rp300 juta, ada yang Rp500 juta,” ujarnya

“Cicilannya juga murah, sehingga sangat pas sekali kalau untuk hunian anak-anak muda kita.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.