Pemerintah dan Pertamina Luncurkan Program Konversi BBM Bagi Nelayan Kalimantan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Guna penghematan operasional nelayan kcil khususnya di wilayah Kalimantan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerjasama dengan Pertamina dan pemerintah daerah setempat mulai melaksanakan konversi bahan bakar bagi nelayan kecil dari bahan bakar minyak menjadi bahan bakar LPG.
Program yang mulai dijalankan di Kalimantan sejak September 2018. Khusus di Balikpapan, serah terima konverter kit tahap pertama dilaksanakan di Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan Kamis (11/10).
Kegiatan tersebut, dihadiri oleh perwakilan Kementerian ESDM dan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan dan melibatkan 71 nelayan penerima manfaat dari wilayah Sepinggan, Batakan, Manggar, Lamaru dan Teritip.
Tahap kedua penyaluran akan dilaksanakan di Kampung Baru pada Jumat (12/10) dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 42 orang nelayan.
Region Manager Comm. & CSR Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha mengungkapkan, konversi bahan bakar bagi nelayan kecil dari bahan bakar minyak menjadi bahan bakar LPG.
berdasarkan Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018.
Selain itu, juga menjadi wujud komitmen Pertamina dalam mendukung upaya pemerintah untuk semakin mensejahterakan kehidupan nelayan kecil dan mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.
“Dengan menggunakan bahan bakar elpiji, nelayan bisa menghemat biaya operasional hingga Rp 50 ribu per harinya. Hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi nelayan kecil. Apalagi penggunaan elpiji sebagai bahan bakar dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi gas dari penggunaan BBM”, kata Yudi.
Sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil, kriteria nelayan yang mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).
Pembagian paket perdana konverter kit BBM ke elpiji terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung elpiji 3 kg, dan aksesoris pendukung lainnya.
Salah seorang nelayan yang menerima converter kit, Burhanudin asal Sepinggan menyatakan rasa terima kasihnya kepada Kementerian ESDM dan Pertamina yang telah memberikan jalan keluar dari permasalahan operasional yang selama ini dihadapi. Menurutnya dengan harga jual yang lebih murah dari harga BBM, ia dapat berhemat dan mengalokasikannya untuk keperluan sehari-hari lainnya.
“Alhamdulillah kami para nelayan kecil dapat perhatian lebih dari pemerintah. Selain biaya operasional lebih murah dengan bahan bakar LPG, mesih baru yang diberikan juga lebih greng kekuatannya”, ujar Burhan.
Terkait ketersediaan pasokan, Yudi kembali menjelaskan ke depannya Pertamina akan terus memantau ketersediaan LPG di wilayah-wilayah yang menjadi lokasi pelaksanaan konversi LPG bagi nelayan. Di masing-masing lokasi pembagian paket konversi ini, rencananya akan dibuka 1 pangkalan baru yang didirikan khusus untuk melayani para nelayan.
Pada tahun 2016 dan 2017 telah dibagikan sejumlah 5.473 dan 17.081 unit paket konverter kit. Sementara hingga Desember tahun ini, sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018 akan dibagikan sejumlah 25.000 unit konverter kit untuk 55 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Alokasi konverter kit untuk nelayan di Pulau Kalimantan sebanyak 4.387 unit. Di wilayah Kalimantan Timur, selain dilaksanakan di Kota Balikpapan penyaluran converter kit juga dipusatkan di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 1000 Paket, Kota Bontang 113 paket dan Kota Samarinda 143 paket.
BACA JUGA