Pemerintah Izinkan PBNU Kelola Tambang di Lahan Bekas Kaltim Prima Coal
JAKARTA, inibalikpapan.com – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengisyaratkan bahwa izin usaha tambang khusus (IUPK) oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan segera selesai.
Ia memperkirakan bahwa izin tambang PBNU tersebut akan keluar pekan depan untuk wilayah tambang di Kalimantan Timur.
Bahlil menjelaskan bahwa izin ini berasal dari bekas wilayah izin usaha pertambangan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (WIUP PKP2B). PT Kaltim Prima Coal adalah perusahaan yang sebelumnya mengelola lahan tersebut.
“Saya sudah membaca beberapa rilis dari PBNU. Memang benar jika tidak ada halangan, urusannya mungkin akan selesai minggu depan,” kata Bahlil, melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com.
Menurut Bahlil, percepatan proses perizinan tambang untuk PBNU bertujuan meningkatkan kesejahteraan. Melalui peningkatan peran organisasi masyarakat.
“Kalau NU sudah jadi, sudah berproses. Saya akan pakai prinsip karena ini untuk tabungan akhirat, lebih cepat lebih baik,” tambahnya.
Bahlil juga menyatakan bahwa izin serupa akan diprioritaskan bagi organisasi keagamaan besar lainnya, seperti Muhammadiyah, serta organisasi induk Kristen, Budha, dan Hindu.
Ia menambahkan bahwa pembagian wilayah tambang nantinya akan disesuaikan. Terutama dengan proporsi jumlah cadangan yang ada, bukan berdasarkan luas wilayah tambangnya.
“Tidak harus mempermasalahkan luas area. Melainkan cadangan tambang yang dihasilkan,” ujarnya.
Menurut situs resmi PT Kaltim Prima Coal (KPC), perusahaan ini berlokasi di Sangatta, Kalimantan Timur, Indonesia. Mereka mengelola salah satu pertambangan open-pit terbesar di dunia. PT KPC bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri, baik pasar ekspor maupun domestik.
Kantor mereka berada di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, serta kantor perwakilan di Jakarta, Samarinda, dan Balikpapan. KPC mengelola area konsesi pertambangan seluas 84.938 hektar. Dengan dukungan lebih dari 4.499 karyawan dan 21.000 personel dari kontraktor dan perusahaan terkait. Adapun kapasitas produksi batubara KPC mencapai 70 juta ton per tahun.
BACA JUGA