Pemerintah Mulai Operasikan Bus Listrik Pariwisata Rute Borobudur Malioboro dan Prambanan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah ujicoba penggunaan bus listrik sebagai kendaraan pariwisata dengan rute Borobudur-Malioboro-Prambanan mulai hari ini, Minggu (05/06/2022)
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
“Saya juga memastikan penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular sudah mulai diterapkan sesuai dengan arahan Presiden @jokowi,” ujarnya mealui akun instagramnya.
“Maka dari itu, mulai hari ini akan dilaksanakan uji coba penggunaan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata. Rute perjalanan shuttle bus ini meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan,”
Luhut menjelaskan, penggunaan kendaraan listrik tersebut, sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam penggunaan energi ramah lingkungan.
“Dengan menggunakan kendaraan listrik dan EBT, saya rasa akan semakin mempertegas komitmen Indonesia dalam penggunaan energi ramah lingkungan,” ujarnya
Sebelumnya Luhut juga mengumumkan kenaikkan tarif tiket masuk ke Candi Borbudr bagi wisatawan domestik dari awalnya Rp 50 ribu menjadi Rp 750 ribu. Sedangkan mancanegara 100 dollar.
“Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah,” ujar Luhut melalui akun instagram pribadinya.
“Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 rupiah saja. Sedangkan untuk masuk ke Kawasan Candi akan akan tetap mengikuti harga yang sudah berlaku,”
Luhut mengungkapkan, alasan Pemerintah menaikkan harga tiket masuk Borobudur tersebut, untuk menyerap lapangan kerja, sekaligus merawat dan melestarikan situs sejarah itu.
“Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara. Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur,’ ujarnya
“Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang,”
BACA JUGA