Top Header Ad

Pemerintah Qatar Umumkan Pemimpin Hamas Hengkang Dari Negaranya

Qatar Hamas
Pemimpin Hamas senior, Khalil al-Hayya (tangkapan layar kanal YouTube)

DOHA, inibalikpapan.com – Pemimpin Hamas senior, Khalil al-Hayya, dan tokoh-tokoh kunci lainnya dalam tim negosiasinya tidak lagi berada di Doha,  begitu kata pemerintah Qatar dan seorang pejabat senior Palestina.

Juru bicara kementerian luar negeri Qatar mengatakan kantor Hamas tidak lagi berfungsi. Pasalnya Qatar telah menangguhkan upaya mediasinya pada kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Meski demikian ia tekankan bahwa kantor tersebut tidak ditutup secara permanen.

Pejabat Palestina tersebut mengatakan kepada BBC bahwa negosiator Hamas telah menyesuaikan kehadiran mereka di wilayah tersebut.

Namun mereka merahasiakan lokasi mereka untuk menghindari mempermalukan negara tuan rumah.

Namun mereka mengatakan kemungkinan Hayya berada di Turki karena ia telah bepergian ke sana beberapa kali selama dua bulan terakhir.

Dan sementara pejabat tersebut juga membantah laporan bahwa Qatar telah secara resmi meminta Hamas untuk pergi.

Mereka hanya katakan negara Teluk tersebut tampaknya memposisikan dirinya dengan hati-hati untuk menghindari ketegangan transisi pemerintahan presiden Joe Biden  dan pemerintahan Donald Trump mendatang.

Peran Qatar Terkait Posisi Hamas

Qatar telah menjadi tuan rumah biro politik Hamas sejak 2012. Negara ini berperan penting dalam memfasilitasi negosiasi tidak langsung antara kelompok tersebut dan Israel.

Namun, perkembangan terkini menunjukkan adanya perubahan dalam hubungan mereka.

Awal bulan ini, Qatar mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan upayanya untuk menjadi perantara gencatan senjata di Gaza.

Pemerintah mengatakan bahwa mereka hanya akan melanjutkannya ketika para pihak menunjukkan kemauan dan keseriusan untuk mengakhiri perang brutal tersebut.

Namun, Qatar membantah laporan bahwa para pemimpin Hamas telah ia minta untuk pergi.

Pada hari Selasa, juru bicara kementerian luar negeri Majed al-Ansari mengonfirmasi dalam jumpa pers bahwa para pemimpin Hamas yang berada dalam tim negosiasi kini tidak berada di Doha.

“Seperti yang Anda ketahui, mereka berpindah-pindah ibu kota. Saya tidak ingin membahas secara rinci apa artinya itu,” tambahnya.

“Namun yang dapat saya katakan dengan sangat jelas adalah bahwa kantor Hamas di Doha berdiri demi proses negosiasi. Jelas, jika tidak ada proses mediasi, kantor itu sendiri tidak memiliki fungsi apa pun.”

Ia juga menekankan bahwa  keputusan untuk menutup kantor secara permanen adalah keputusan yang akan mereka umumkan dan bukan menjadi bagian dari spekulasi media.

Pemimpin Hamas Bantah Pindah Ke Turki

Pada Senin,  18 November 2024 lalu Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan Telegram bahwa sumber-sumber dalam kelompok tersebut  membantah dugaan media Israel tentang pindahnya Hamas dari Qatar ke Turki.

Penyangkalan serupa datang kementerian luar negeri Turki dimana beberapa nara sumber mengatakan katakan anggota biro politik Hamas sering kunjungan ke Turki dari waktu ke waktu.

“Tuduhan bahwa biro politik Hamas pindah ke Turki tidak mencerminkan kebenaran,” begitu kutip saluran berita Turki NTV.

Sementara itu, juru bicara departemen luar negeri AS Matthew Miller katakan dalam sebuah konferensi pers di Washington bahwa ia tidak perlu komentari keberadaan kepemimpinan Hamas.

“Yang ingin saya katakan atas nama Amerika Serikat adalah bahwa kami tidak percaya para pemimpin organisasi teroris yang kejam itu boleh hidup nyaman di mana pun. Dan itu tentu termasuk di kota besar milik salah satu sekutu dan mitra utama kami,” katanya.

Ia juga menolak berspekulasi mengenai apakah akan ada konsekuensi bagi Turki sebagai sekutu NATO jika menerima para pemimpin Hamas.

Berbeda dengan  Israel, AS, Inggris, dan banyak negara Barat, Turki tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.

Terlebih anggota Hamas itu sering menghabiskan waktu di sana.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah membela Hamas sebagai gerakan perlawanan dan sangat kritis terhadap kampanye militer Israel di Gaza.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.