Pemindahan Ibu Kota Negara Bagian dari Sejarah Perjalanan Bangsa
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – MPR mendukung penuh pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Karena merupakan perjalan sejarah perjalanan bangsa.
“Kami sudah menyetujui secara bulat pemindahan Ibu Kota karena merupakan suatu kebutuah dan itu merupakan perjalanan sejarah bangsa,” ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo, Kamis (27/01/2022)
Menurut dia, pada awal Kemerdekaan, Presiden Soekarno telah merencanakan pemindahan Ibu Kota Negara ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada tahun 1957 silam.
“Jamannya Presiden Soeharto juga berencana pindah Ibu Kota Negara ke Jonggol, Bogor,” ujarnya.
Karenanya pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim dianggapnya sudah sangat tepat. Beban Ibu Kota sudah berat sehingga harus dipindahkan. Pihahan ke Penajam sudah tepat,” ujarnya
Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat muncul opsi pemindahan Ibu Kota Negara karena banjir dan kemacetan. Namun hanya untuk Pusat Pemerintahan.
Pimpinan MPR bahkan telah meninjau langsung lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. “Kami datang kesini bersama pimpinan MPR untuk melihat dan memastikan proses pemindahan bisa kita lakukan sesuai dengan harapan kita,” ujarnya
Pihaknya juga akan segera akan segera menyusun TAP MPR Pemindahan Ibu Kota Negara untuk mengawal dan memastikan proses pemindahan berjalan hingga 50 tahun kedepan.
“Kita juga sedang menyusun atau menjaga jangan sampai secara konstitusi ini secara undang-undang ini tidak berkesinambungan,” ujarnya
“Jadi kami setelah melihat ini kami bertekat akan melakukan kerja-kerja politik untuk mengikatnya dalam peraturan perundang-undangan lebih tinggi yaitu Tap MPR dalam bungkus Pokok-Pokok Haluan Negara untuk jangka waktu 20 sampai 50 tahun yang akan datang.”
BACA JUGA