Pemindahan IKN, Tanam 15 Juta Bibit Tanaman
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Tak bisa dipungkiri pembangunan di IKN di Penajam Paser Utara (PPU) yang baru akan berdampak pada sisi lingkungan, salah satunya area hutan.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, memang sudah disiapkan melalui Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menyiapkan kebun bibit seluas 120 hektar di Mentawir, PPU.
“Sekarang sudah ada 30 hektar yang siap dan ada 15 juta bibit untuk ditanam, dimana 50 persen dari 15 juta itu tanaman endemik yang berasal dari Kalimantan,” kata Danis kepada media, Kamis malam (19/1/2023).
Pihaknya juga akan melakukan reboisasi kembali dari 41 persen lahan yang ada sekarang menuju 75 persen.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Balikpapan Kalimantan Timur pada 20-22 Januari 2023. Rapimnas nanti akan fokus membahas kontribusi terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Rapimnas ini selain untuk menunaikan kewajiban PII sebagai sebuah organisasi untuk mengevaluasi program kerja dan merencanakan program kerja setahun ke depan, event ini harus bisa menjadi momentum penting bagi PII untuk mengukuhkan peran dan kontribusinya di dalam pembangunan IKN,” kata Danis.
Menurutnya, target tersebut sudah sesuai dengan tema yang diusung dalam Rapimnas kali ini, yakni “Mengukuhkan Peran Nyata dan Kontribusi Persatuan Insinyur Indonesia dalam Pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur”.
“Urgensi pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur didasarkan dengan berbagai pertimbangan, dan banyak di antaranya terkait dengan pertimbangan keteknikan atau keinsinyuran, antara lain penyediaan hunian, ketersediaan air dan kapasitas daya dukung lingkungan terkait dengan ancaman banjir, gempa bumi dan penurunan tanah,” terangnya.
“Selain itu Pembangunan IKN juga divisikan jauh ke depan yakni membangun sebuah kota yang berkelanjutan, dirancang selaras dengan alam lingkungannya, terhubung, aktif, mudah diakses, sirkuler, tangguh, dan rendah karbon, sehingga IKN nantinya harus bisa menjadi simbol identitas bangsa kita, dan menjadi penggerak ekonomi negara di masa depan melalui teknologi dan inovasi,” pungkasnya.
BACA JUGA