Pemkot Balikpapan akan Bentuk RT Siaga
BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Semakin merebaknya virus corona, Pemerintah Kota Balikpapan akan membentuk RT Siaga. RT Siaga tersebut, akan secara swadaya melakukan pencegahan dan penularan virus corona.
“Lurah kemarin kita kumpulin, camat kemarin kita kumpulin karena ada program salah satunya Desa Siaga, tapi mkitab tidak ada Desa, kita Keluarahan Siaga atau diperkecil menjadi RT siaga,” ujar Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Menurutnya, para RT akan dikoordinir agar bisa secara mandiri melakukan pencegahan dilingkungannya. “Kita akan kumpul RT-RT kita untuk bisa swadaya mandiri untuk pencegahan bukan hanya corona, paling penting menyelamatkan kesehatan warga kita,” ujarnya.
Selain itu kata dia, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) juga bergerak melakukan pencegahan penyebarah virus yang telah merenggut belasan ribu kotban jiwa. “Semua OPD bergerak, bukan hanya Dinas Kesehatan dan BPDD,” ujarnya.
Sementara itu terkait alat pelindung diri (APD), dia menuturkan tidak masalah jika dibebankan ke Pemerintah Daerah. Karena masing-masing daerah telah menganggarkan dana tanggap darurat yang bisa digunakan kapan pun.
“Kalau memang Pemerintah Pusat membantu alhamdulilah, kalau masing-masing dibebankan melalui APBD-nya, kita turut dan kita laksanakan, karena ini adalah bagian dari tujuan kita untuk menjaga dan mensejahterahkan masyarakat,” ujarnya
“Kan ada APBD, ada dana darurat, kan bisa diambil dari situ. Artinya apapun akan kita lakukan, karena ini bukan hanya perintahnya presiden, perintahnya wawali arau gubernur tapi ini perintah UU dasar bahwa keselamatan, kesejahteraan rakyatnya itu kesehatan itu wajib,”
“Terkait peran pengusaha, Rahmad yakni, sejumlah perusahaan , termasuk instansi telah berpartisipasi dalam pencegahan virus corona. “Mungkin mereka berbuat tapi tidak terlihat, saya yakin seperti beberapa perusahaan, stakeholder di Kota Balikpapan mereka mendonasikan,” ujarnya
“Minimal merteka berbuat untuk karyawannya dulu, salah satunya merumahkan karyawannya untuk ebkerja di rumah tetap digaji, untuk memutus mata rantai tapi ini kan gak selamanya, hanya beberapa waktu, mata rantai memutus virus corona.”
BACA JUGA