Top Header Ad

Pemkot Balikpapan : Pelaku Usaha Membandel Tak Patuhi Protokol Covid-19 Bisa Ditutup

Rahmad Mas'ud

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan mengingatkan akan menutup usaha rumah makan, retoran maupun café yang membandel tidak menerapkan protokol kesehatan covid-19.

Pasalnya, dari hasil sidak yang dilakukan Gugus Tugas ke Pasar Segar, Rabu (17/06/2020) malam, rata-rata para pemilik rumah makan, restoran maupun café belum menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung.

Wakil Wali Kota Balikpapan rahmad Mas’ud mengatakan, pihaknya pun langsung memanggil para pemilik untuk memberikan pembinaan sekaligus peringatan agar mematuhi protokol kesehatan.

“Kita kasih pembinaan, semalam sudah kita bina imabauan tolong ditaati dari prosedur covid-19, rumah makan, restoran, café. Ini kan berlaku diseluruh Indonesia. Semalam tidak ada protokol kesehatan” katanya.

Pihaknya, akan kembali mengecek penerapan protokol kesehatan telah dilaksanakan atau belum. Jika belum, maka akan langsung ditutup sementara. Mengingat Kota Balikpapan merupakan daerah yang masuk zona merah covid-19.

“Kalaupun kemarin kita kasih peringatan, 3 hari akan kami cek lagi. Kalau kondisinya masih demikian, mau tidak mau tempat itu kita akan tutup,” ujarnya.

“Jadi jangan salahkan pemerintah nanti bilang Pemerintah ini kejam. Tidak menghargai orang yang mencari nafkah, benar. Tapi mereka itu lebih kejam lagi kepada masyarakat,”tandasnya.

Menurutnya, para pemilik rumah makan, restoran maupun café telah membuat pernyataan akan melaksanakan protokol kesehatan. “Semalam mereka juga sudah membuat pernyataan, jika imbauan dari Pemerintah tidak mereka taati,” ujarnya.

“Karena penyebaran itu tidak akan putus dan kita tidak akan pernah bisa memutus mata rantai. Kalau dia bilang kami mencari nafkah iya benar,”

Kata dia, biaya yang harus dikeluarkan Pemerintah untuk menanggung warga yang terinveksi covid-19 cukup besar hingga Rp 200 juta per orang. “Perlu digaris bawahi biaya covid-19 itu untuk per orang itu Pak Wali itu  bilang Rp 200 juta per orang itu dibebankan ke Pemerintah,” katanya.

“Artinya itu (uang) rakyat dari rakyat, makanya pemerintah hadir untuk menyampaikan ke rakyat. Tapi semalam kita minta mereka buat pernyataan mau tidak mau, suka atau tidak suka maka tempat itu akan kita tutup sementara.” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.