Pemkot Balikpapan Imbau Warga Salat Ied di Rumah, Tapi Tak Larang Warga Salat Ied di Masjid
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan mengimbau warga untuk melaksanakan Salat Idul Fitri di rumah. Demikian disampaikan Wali Kota Balikpapan usai menggelar rapat bersama bersama unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) pada Sabtu (16/06).
Hadir dalam rapat tersebut, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Binda Kaltim, Kolonel Inf Mat Jayus, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa, Danlanal Balikpapan, Kolonel Laut (P) Andri Kristianto.
Danlanud Dhomber Balikpapan, Kolonel Pnb Hendrayansyah, Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Subari, Sekdakot Balikpapan, Sayid M.N. Fadli, Kepala Kemenag Kota Balikpapan H. Alfi Taufiq
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H. Abdul Muis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan, H. Kasim P, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Balikpapan, H.M. Siregar maupun sejumlah tokoh agama.
Termasuk juga hadir Para Asisten Wali Kota Balikpapan, Kabag Kesra Pemerintah Kota Balikpapan, Sugianto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty dan Kepala Kesbangpol Kota Balikpapan I Ketut Rasna.
“Pemerintah Kota Balikpapan bersama unsur Muspida hormat kepada panduan dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Dengan ini Pemerintah Kota Balikpapan menghimbau masyarakat untuk beribadah Shalat Ied di rumah masing-masing,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi melalui akun resmi instagramnya.
Kendati begitu lanjutnya, berdasarkan kesepakatan dalam rapat, Pemerintah Kota Balikpapan tidak melarang masyarakat yang melaksanakan Salat Ied di masjid dan mushola dilingkungan sekitar rumah. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Pelaksanaan ibadah di masjid atau mushola dengan menerapkan protokol kesehatan dan dianjurkan hanya untuk pria dan dihimbau untuk wanita dan anak-qnak tetap ibadah di rumah,” ujarnya.
Kata dia, jumlah pasien positif covid-19 memang menurun, karena sudah 29 pasien yang sembuh dan kini hanya tersisa 14 pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit. “Tapi ada peningkatan pasien dalam pengasawan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).
“Juga perlu diingat, di antara pasien yang positif di Balikpapan terdapat klaster Gowa dan Klaster Magetan. Dua klaster ini ada yang sudah terlacak, tapi juga ada yang belum melapor atau terlacak,” katanya.
“Ini menjadi pertimbangan kita semua agar pelaksanaan ibadah di masjid bisa menerapkan protokol kesehatan yang ketat dari pengurus masjid juga didampingi Dewan Masjid Indonesia. Pun dilakukan pencatatan jamaah yang hadir di masjid atau mushola tersebut.” ujarnya.
Pihaknya juga sepakat jika dalam perkembangannya nanti terjadi lonjakan pasien positif, PDP dan ODP maka kebijakan ini akan dikaji ulang.
“Besar harapan saya agar pelaksanaan Shalat Ied ini sesuai yang diinginkan, dalam proses beberapa hari ini kita tetap melaksanakan physical distancing secara ketat, bersabar untuk tidak keluar rumah.” tukasnya.
BACA JUGA