Pemkot Balikpapan Ingin SPAM Regional Mahakam Jadi Proyek Strategi Nasional, Bisa Beroperasi Tahun 2027
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus mengupayakan untuk penyediaan air bersih untuk warga Kota Balikpapan melalui spam regional mahakam.
Salah satu upaya membuat program Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) dengan menggunakan air baku dari Sungai Mahakam yang menghubungkan antar Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kepala Bappeda Kota Balikpapan Murni mengatakan, untuk SPAM Regional meripakam jangka panjang dalam mengatasi kesulitan air bersih di Kota Balikpapan. Namun perlu dipahami hal ini tahapan jangka panjangnya.
“Dengan adanya SPAM Regional bisa atasi bahan baku air bersih di Balikpapan, hingga kekurangan 900 liter perdetik bisa teratasi,” ujar Murni kepada awak media, Minggu (2/6/2024).
Murni mengatakan, untuk menggunakan SPAM regional baru bisa dilaksanakan pada 2027 karena ada prosedur-prosedur yang harus dilalui. Jika 2025 baru pembuatan DED, dan 2026 pengerjaan fisiknya maka 2027 baru bisa beroperasional.
“Tetap kita laksanakan, tapi bertahap dengan jangka panjang,” akunya.
“Meski untuk pipanisasi dari SPAM regional ke waduk manggar butuh Rp 4 trilium hanya untuk pengadaan pipanya yang waktu belum ada jalan Tol Balikpapan Samarinda diperlukan sepanjang 110 Km. Ini juga belum pembebasan lahan dihitung,” akunya.
Program Jangka Panjang
Pihaknya tidak berpikir untuk kebutuhan 2025 saja. Ini berpikir panjang sampai 2045 bagaimana memenuhi kebutuhan air masyarakat, Soal rencana pemerintah daerah mengambil air dari Bendungan Sepaku Semoi, namun terbatas kapasitas 500 liter per detik.
“Itu tidak cukup, mereka saja kekurangan untuk menutupi kebutuhan IKN. Bendungan Sepaku Semoi hanya bisa sampai 2034,” ucapnya.
Terutama membuat SPAM regional menjadi proyek strategis nasional (PSN). Sebab ini dianggap opsi paling potensial, sehingga dua sampai lima tahun ke depan, Balikpapan sudah terpenuhi kebutuhan air.
Meski upaya ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Menurutnya hal itu bisa masuk rencana jangka menengah atau panjang. Tidak mungkin bisa selesai dalam satu atau dua tahun.
“Namun untuk jangka pendek kita ipayakan sumur dalam dan desalinasi air laut,” tegasnya.
Terlebih hal yang penting ketersediaan air baku di suatu daerah menjadi pertimbangan investor masuk.
“Kalau tidak ada air, investor tidak mau. Maka kita mendorong adanya pemanfaatan Sungai Mahakam,” tutupnya.
BACA JUGA