Pemkot Balikpapan Kembali Kaji Rencana Terapkan Pembatasan Tahap Kedua

Penyekatan jalan di Balikpapan saat penerapan PPKM Level 4

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama Gugus Tugas kini tengah mengkaji untuk kembali menerapkan pembatasan akses  maupun aktifitas dan kegiatan masyarakat, pasca semakin meningkatnya kasu covid-19.

“Tidak menutup kemungkinan kita akan kembali memberlakukan pembatasan ditempat berkumpulnya warga termasuk tempat ibadah seperti Masjid dan Musholla yang berada di Zona Merah,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Jumat (21/08).

Dia mengatakan, kasus covid-19 terus meningkat setiap harinya. Bahkan laporan Kamis (20/08), dengan 57 kasus positif baru. Angka kematiannya juga sangat tinggi mencapai 10 persen, atau 77 kasus. Bahkan hari ini sudah 3 yang dimakamkan secara protokol covid-19.

Saat ini Kota Balikpapan memiliki angka penderita tertinggi sejak pandemic ini terjadi, dimana angka harian penderita sudah mencapai 53 hingga 57 persen perhari dengan angka kematian sebesar 10 persen untuk penumpang nasional.

“, hari saya masih belum menerima laporan penambahan jumlah penderitanya, namun yang pasti pagi tadi ada 3 orang yang disudah dimakamkan karena diduga tertpapar COVID-19,” ujarnya.

Rizal pun memastikan pekan depan Peraturan Wali Kota (Perwali) sanksi bagi pelahggar protokol kesehatan akan mulai diterapkan sebagai upaya untuk mendisiplinkan masyarakat. Karena telah mendapat persetujuan Gubernur Kaltim.

“Minggu depan sudah kita terapkan yakni berupa denda 100 ribu atau kerja sosial, karena sudah mendapatkan persetujuan Gubernur Kaltim, saya mohon maaf karena langkah ini perluk kita lakukan untuk mencegah meluasnya pandemic ini,” ujarnya.

Sementara Embarkasi Haji Batakan, telah difungsikan dan sebanyak 80 pasien covid-19 dengan gejala ringan melakukan isolasi. “Sebagian besar merupakan tenaga dokter dan perawat yang terpapar Covid-19, tenaga medis rumah sakit Kanudjoso Djatiwibowo,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.