Pemkot Balikpapan Kesulitan Lacak Klaster Magetan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan kesulitan melacak klaster Magetan. Klaster Magetan merupakan klaster baru setelah Pemerintah Malaysia menyebutkan ada 46 santri dari Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan yang positif covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, selama ini dibantu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan tracing klaster Magetan. Sejauh ini baru 11 orang klaster Magetan yang menjalani rapid test dan hasilnya 4 orang positif.
“Kita tidak ada info resmi dari Magetan, kita dibantu tracking oleh KKP. Kalau KKP mengimfokan lagi ya kita datang tidak jelas totalnya dari awal itu berapa,” ujarnya
“Santri dari Magetan bertambah 1 positif lagi dari rapid test, jadi semua 4 orang. Swabnya lagi kita ambil. Belum ada hasil, kan magetan memang baru. Tapi kayaknya kami harus fokus ke magetan karena rapid test nya lebih banyak,”
Dia mengungkapkan, kesulitan untuk mencari kontak yang bisa dihubungi dari klaster Magetan. Dia berharap, informasi langsung dari Pengurus Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan. “Kita gak punya nomor kontaknya, ada informasi langsuyng dari Magetan lebih baik,” ujarnya.
Dia juga memint orangtua yang menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan sehingga bisa dilakukan rapid test maupun swab. “Orangtua sebaiknya melapor larena kita sudah dibantu KKP, dibantu Intel untuk mencari,” ujarnya.
Sementara untuk kalster Gowa, pihaknya juga masih menunggu yang belum melapor untuk dilakukan rapid test kedua. “Untuk klaster Gowa juga masih terus kita usahakan, masih tetap 25 orang yang jalani raped test kedua, kita masih tunggu,” ujarnya.
Sementara mereka yang ditetapkan orang dalam pemantauan (ODP) yang memiliki riwayat perjalanan khususnya dari daerah yang masuk zona merah langsung dilakukan swab. Hal itu sebagai langkah antisipasi karena ada yang postif covid-19.
“ODP-ODP yang jalur merah kita langsung cepat ambil swabnya, walaupun dia ditempat isolasi (rumah) kita datangi untuk lakukan swab,” ujarnya.
BACA JUGA