Pemkot Balikpapan Siapkan Program Makan Bergizi Gratis, Bahas Mekanisme Penerima
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Balikpapan akan segera dilaunching.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Irvan mengatakan, pihaknya akan mulai membahas implementasi pelaksanaan program MBG.
“Hari ini kita bertemu dengan badan gizi nasional, kemudian besok (8/1) rapat lagi terkait implementasi pelaksanaan program makan bergizi gratis,” ujarnya, Selasa (7/1/2025).
Pada pertemuan bersama BGN, beberapa hal yang dibahas meliputi jumlah penerima manfaat, sasaran sekolah pada tahap awal, serta realisasinya pelaksanaan program makan bergizi gratis.
“Jadi hasilnya baru bisa kita lihat besok,” imbuhnya.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), penyelenggara seluruhnya dari pusat melalui badan gizi nasional.
Adapun Disdikbud Balikpapan bertugas menyiapkan data, serta fasilitas penerima manfaat yang menyasar dari jenjang TK – SMA.
Sementara terkait alokasi anggaran program tersebut menjadi kewenangan dari Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD).
Kemudian Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan turut mengawasi standar gizi dari menu yang disiapkan dalam program makan bergizi gratis.
“Kalau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bertugas pasca program tersebut berjalan. Jadi semua rapat bersama,” ucap Irfan.
Ia menyampaikan, bahwa pihak badan gizi nasional juga sudah mengantongi nama pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ditunjuk sebagai katering dalam pemenuhan kebutuhan makanan.
Meski demikian, Irvan berharap bahwa program ini dapat membentuk generasi bangsa yang sehat, kuat, dan berkualitas. Baginya, program ini juga memiliki nilai penting dalam pendidikan karakter, seperti menanamkan hidup bersih, tanggung jawab, kemandirian, dan toleransi.
Siapkan Tenaga Gizi
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Alwiati mengatakan, hingga saat ini belum ada arahan terkait tempat memasak dan daftar menu untuk MBG.
“Jika sudah ada kami siapkan tenaga gizi dan kesehatan lingkungan untuk bertugas,” ujar Alwiati.
“Salah satunya adalah penggunaan kemasan makanan yang mudah diurai agar tidak menimbulkan masalah baru,” kata Alwiati.
Pihaknya juga melihat dari kebutuhan kalori yang disesuaikan. Yakni sekitar 380 kalori untuk anak-anak tingkat TK dan 450 kalori untuk siswa SD hingga SMP.
“Hal ini berguna memastikan asupan gizi yang memadai bagi setiap peserta didik,” pungkas Alwiati.***
BACA JUGA