Top Header Ad

Pemkot Balikpapan Tegaskan Tolak Arus Mudik Lebaran

Penumpang di pelabuhan Semayang Balikpapan yang akan mudik ke kampung halaman

BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan sepakat dengan Pemerintah Provinsi Kaltim  yang menolak tradisi mudik lebaran disaat virus corona atau covid-19 tengah mewabah. Apalagi di Kota Balikpapan ada 15 kasus virus corona dengan 1 kematian.

“Saya setuju dengan provinsi kita melarang,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi

Dia mengaku, khawatir dengan akan menumpuknya penumpang khususnya di pelabuhan Semayang yang kan pulang kampung seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena biasa ribuan  para pemudik akan bertumpuk dan menginap di pelabuhan menunngu kapal datang.

 “Karena kita kahawatir mereka nanti menumpuk di Balikpapan, kalau dia numpuk kita persoalan baru lagi, sehari dua hari dia ngumpul di pelabuhan itu pasti sangat mudah penularan,” ujarnya.

Rizal pun kembali menegaskan, tak akan mengijinkan jika ada penumpang yang datang dan menginap di pelabuhan hingga berjam-jam. “Jadi kita tidak mengijinkan mereka sampai bermalam, kita setuju dengan provinsi menolak ada yang berangkat itu,” ujarnya.

Dia pun akan segera melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk pemilik usaha bus maupun travel agar tidak mengangkut pemudik yang akan pulang melalui Kota Balikpapan. Bahkan Rizal menyatakan akan mendirikan pos di wilayah perbataan

“Kita akan koordinasi apakah kita akan mencegat di kilometer 21 misalnya atau kita bikin pos, kita akan bicarakan dulu. Tentu akan kita panggil semua pihak,” ujarnya

Dia bahkan akan berbicara dengan sejumlah bupati dan wali kota di Kaltim agar tak mengijinkan mudik lebaran.” Jadi kita upayakan tidak ada dan nanti kita komunikasikan dengan kepala daerah lain. Karena di pelabuhan itu akan sangat rawan,” ujarnya.

Rata-rata pemudik merupakan para pekerja yang bekerja diperusahaan kepala sawit yanh selalu pulang saat mendekati lebaran. Terbanyak pulang ke Jawad an Sulawesi. Termasuk daerah lain. “Mereka ada yang dari Kabupaten Kutim, Kukar dan Paser,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.