Pemkot Gandeng Dialog Coffe Gelar Pelatihan Barista, Diikuti 16 Peserta Difabel
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemkot melalui Disnaker Balikpapan bersama PT Pamora Coffe Indonesia melaksanakan kegiatan pelatihan barista kepada difabel.
Kegiatan dilaksanakan selama 9 hari mulai dari 2 hingga 11 Oktober 2024 berlokasi dialoge coffee Ruko bandar, Klandasan, Balikpapan.
Kepala Disnaker Kota Balikpapan Ani Mufidah mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para disabilitas agar bisa berdaya saing.
“Peran barista sangat diperlukan mengingat pebisnis mau pun wisatawan yang datang suka ngopi. Itulah yang kita tingkatkan agar dapat menyajikan kopi dengan profesional, nikmat,” ujar Ani Mufidah saat dikonfirmasi media, Minggu (13/10/2024).
Ani menegaskan, bahwa program ini merupakan langkah konkret untuk memberikan kesempatan yang setara kepada kaum difabel.
“Pelatihan ini bertujuan untuk membekali kaum difabel dengan keterampilan teknis sebagai barista, sekaligus membuka peluang mereka untuk menjadi pelaku usaha mandiri. Kami ingin mereka tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga siap bersaing di dunia bisnis,” jelasnya.
Tidak hanya mengajarkan teknik meracik kopi, pelatihan ini juga diharapkan bisa menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan difabel.
Ani menambahkan, bahwa program ini adalah bagian dari visi inklusif Disnaker Balikpapan untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk kaum difabel, memiliki akses terhadap pelatihan dan pendampingan usaha.
“Peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan yang tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis mereka, tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian ekonomi sebagai wirausaha,” akunya.
Peluang Kerja dan Usaha
PT Pamora Coffee Indonesia, yang dipimpin oleh Hans Simanjunta mengatakan, pelatihan barista bagi 16 peserta difabel di Balikpapan. Kegiatan ini menjadi pelatihan barista pertama yang diadakan untuk penyandang disabilitas di Balikpapan.
“Pelatihan ini bertujuan untuk membuka peluang kerja dan usaha bagi para difabel dengan keterampilan di bidang barista,” ujar Hans Simanjuntak kepada media, Jumat (11/10/2024).
Hans Simanjuntak, yang juga merupakan owner dari Coffee Dialogue, berkomitmen untuk memberikan kesempatan kerja bagi lulusan terbaik program ini di kafe miliknya.
“Program ini dirancang untuk menjadi jembatan antara difabel dengan dunia kerja, khususnya di sektor kuliner dan kopi,” akunya.
Selama pelatihan, para peserta akan diajarkan berbagai prosedur pembuatan minuman kopi seperti barista pada umumnya.
“Meskipun mereka memiliki keterbatasan dalam hal komunikasi. Tanda khusus seperti pin akan diberikan untuk memberi informasi kepada pelanggan bahwa mereka adalah barista difabel. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka dalam menjalankan tugas di kafe,” jelasnya.
Pelatihan ini merupakan awal dari upaya berkelanjutan yang direncanakan oleh PT Pamora Coffee Indonesia. Kemenaker, dan Disnaker dalam menciptakan inklusi bagi para difabel di dunia kerja.
“Dengan adanya kolaborasi ini. Diharapkan lebih banyak difabel yang memiliki akses ke pelatihan vokasi dan kesempatan kerja yang lebih baik di masa depan,” tukasnya.
BACA JUGA