Pemukiman Gunung Guntur Damai Terdampak Banjir dan Sendimen Akibat Pembangunan Apartemen

Komisi III DPRD Kota Balikpapan saat melakukan inspeksi mendadak ke Apartemen Green Valey, Selasa (07/12)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Warga sekitar jalan Gunung Guntur Damai, Balikpapan Tengah, mengeluhkan soal banjir dan sedimen lumpur akibat pembangunan apartemen murah Green Valley. Hal itu disampaikan Ketua Komisi III Kota Balikpapan Andi Arif Agung disela-sela inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tersebut, Selasa (07/12) kemarin.

Pasalnya, sejak dibangun Maret lalu, pembangunan aparteman tersebu tidak didahulu dengan pembangunan bozem atau pengendali banjir disekitar lokasi akibatnya ketika hujan turun, bukan hanya air melimpah ke pemukiman dibawahnya namun juga sedimen lumpur.

“Sidak ini karena adanya keluhan dari warga dan pesantren Bairuha bahwa seringnya terjadi banjir pasca adanya pembangunan Apartemen tersebut. Harusnya bangun dulu bendali baru dibangun lainya. Ya harus sesuai izin kan begutu ,” kata Andi Arif Agung.

Menurutnya pengelola dan manajemen harus bertanggung jawab. Termasuk memenuhi segala persyaratan yang telah disepakati seperti fasilitas bozem Begitun jalan akses masyarakat yang awalnya ada sekarang tertutup karena proyek apartemen murah itu.

“Ini juga mereka bersama masyarakat lurah mensingkronkan situasi agar tidak salah paham di masyarakat. Kita tunggu soal jalan akses ini ditingkat kelurahan,” ujarnya.

Soal jalan akses masyarakat selebar tiga meter ini sempat dilihat juga dan masih belum menyambung jalan yang ada. Pihak pengembang tengah menghubung jalan akses itu namun belum tersambung dan masih tertutup rerumputan.

“Kalau seperti ini mah jalan babi namanya,” timpal Wakil Komisi III Maulidin

Dewan pun meminta, Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Tata Kota & Pemukiman (DTKP) konsisten dan melakukan pengawasan secara penuh. Meskipun sebenarnya BLH sudah melayang surat penringatan dua kali, terkait hal tersebut.

”Sekarang kita fokus pada pembenahan bozem yang ada. Jangan bangunan selesai baru bozem dibangun. Kita balik situasi karena bozem bukan sekedar syarat tapi punya fungsi tangkapan sedimen banjir. Tadi kita minta BLH untuk lakukan itu jangan sampai ada peringatan untuk ketiga kalinya,” ujarnya.

Kawasan pembangunan apartemen Green Valey ini memiliki luasan 3,2 hektar dengan jumlah unit sebanyak 900 lebih . Saat ini tengah dibangun pula bendali sejak Maret 2016 lalu dengan kapasitas 7094 meter kubik dengan panjang 86 meter dan lebar 15 meter.

“Selesai Februari 2017. Kedalaman bendali itu 3-8 meter, sekitar 55 persen penyelesaian sekarang. Ini kita bangun rusun MBR harga ikuti kementerian PU luasan perunit 30 meter, ada 994 unit,” kata Legal Projek Green Valley, Lingga Citra(7/12).

Sebelumnya dia mengaku sudah membuat bendali manual dan sedimen trap agar aliran air tidak langsung deras ke bawah. “Untuk tangkapan air sudah kita arahkan aliran kebendali. Nggak ada langusng ke bawah. Hujan kemarin itu force majuer jam 03.00 pagi samapi 10 pagi. Jadi airnya lubar,” ujarnyanya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.