Penanganan Kasus DBD Di Musim Penghujan, Galakkan PSN

Kepala DKK Balikpapan Alwiati
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Alwiati

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini kadang hujan kadang panas, perlu diwaspadai terutama kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala DKK Balikpapan Alwiati mengatakan, pada saat cuaca hujan panas yang perlu diwaspadai peningkatan kasus DBD, terutama bagi anak-anak sekolah.

“Di lingkungan sekolah program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus ditingkatkan, mulai dari drainase dan sampah jangan ditumpuk,” kata Alwiati kepada media, Rabu (20/3/2024).

Alwiati menambahkan, upaya lain melakui kegiatan gotong royong dengan bersih-bersih lingkungan sekolah mulai dari dalam lingkungan sekolah hingga keluar sekolah.

“Termasuk berkoordinasi dengan warga sekitar dan melakukan pemetaan mana yang kira-kira bakal menjadi sarang nyamuk,” akunya.

Ia meminta agar masyarakat proaktif dalam melaporkan jika menemukan kasus DBD di wilayah masing-masing.

Pihaknya telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam upaya penanggulangannya di Balikpapan.

“Jadi hal yang pertama harus dilakukan adalah, ketika adanya warga atau pasien positif DBD agar segera melapor ke Puskesmas supaya bisa dilakukan tindakan dan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut,” terangnya.

Bebas Jentik

Dia menyampaikan, ketika ditemukan pasien positif DBD di rumah sakit. Maka keluarga segara melapor ke Puskesmas. Selanjutnya, Puskesmas akan melanjutkan penyelidikan epidemiologi di rumah pasien.

“Jika dalam penyelidikan ditemukan jentik pada rumah pasien dan juga di rumah-rumah lain dalam radius 100 meter maka akan dilakukan fogging,” terangnya.

Baca Juga :

Kalau tidak ditemukan jentik berarti bisa dikatakan clear dan pasien yang terkena ini mungkin tergigit nyamuk di wilayah lain. Karena mobilitas orang ini juga mempengaruhi dan nyamuk juga punya daya terbang.

“Jadi fogging ini mengandung bahan kimia. Sehingga dalam penggunaannya harus sesuai dengan SOP yang ada,” terangnya.

Menurutnya, dalam upaya penanggulangan kasus DBD, yang ditargetkan itu adalah menurunkan angka bebas jentiknya.

“Untuk angka bebas jentik di Balikpapan sampai hari ini sudah berada di angka 80 persen masih di bawah angka target nasional yakni 90 persen,” akunya.

Baca Juga :

Alwi mengatakan, jika tahun 2023 kasus DBD mengalami kenaikan sebanyak 2.195. Jika dibandingkan tahun 2022 berjumlah 1.897 kasus.

 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.