Pencabutan HET Minyak Goreng Picu Inflasi Balikpapan

Minyak goreng

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan merilis inflasi pada April 2022.

Dimana Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 1,33% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan Maret 2022 yaitu sebesar 1,09% (mtm).

Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 4,59% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (3,47%-yoy) dan dibandingkan Kaltim (3,90%-yoy).

“Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi tahun 2022 sebesar 3,0%±1.

Inflasi April disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan minuman dan tembakau yang memberikan andil 0,58% (mtm).

Inflasi pada kelompok ini didorong oleh berlanjutnya kenaikan harga minyak goreng seiring dengan adanya kebijakan pencabutan harga eceran tertinggi (HET) dan permintaan yang meningkat.

Selain itu, inflasi juga didorong oleh naiknya harga udang basah di tengah jumlah pasokan yang menurun.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga juga mengalami inflasi dengan andil 0,36% (mtm) yang didorong oleh berlanjutnya kenaikan harga LPG.

Kenaikan tarif angkutan udara juga memberikan andil inflasi sebesar 0,22% (mtm), ditengah meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode arus mudik lebaran setelah adanya larangan mudik dalam 2 tahun ke belakang.

Inflasi juga disumbangkan oleh naiknya harga bensin dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM khususnya pertamax pada bulan April 2022.

Di sisi lain, beberapa komoditas makanan mengalami deflasi antara lain cabai rawit, bayam, cumi – cumi dan bawang merah di tengah pasokan yang masih memadai.

Kenaikkan harga komoditas daging ayam ras dan daging sapi jelang IdulfItri , termasuk angkutan udara juga menyebabkan inflasi.

Sedangkan komoditas lain diperkirakan tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan di tengah permintaan yang menurun pasca lebaran.

TPID Kota Balikpapan kini terus menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.

Selain itu himbauan belanja bijak kepada masyarakat senantiasa disampaikan sebagai bagian dari komunikasi yang efektif.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.