Pendapat Pakar Terkait Serangan Burung Dalam Kecelakaan Pesawat Korea Selatan
SEOUL, inibalikpapan.com – Pemerintah Korea Selatan tengah lakukan penyelidikan keselamatan darurat setelah 179 orang tewas dalam kecelakaan pesawat yang diduga karena serangan burung pada Minggu, 29 Desember 2024.
Beberapa saat sebelum penerbangan mendarat sesuai jadwal, pengatur lalu lintas udara mengeluarkan peringatan serangan burung.
Penyelidikan akan memastikan apakah kecelakaan itu memang karena oleh serangan burung, atau ada faktor lain yang terlibat.
Bird Strike Dalam Dunia Penerbangan
Ada istilah bird strike atau serangan burung di dunia penerbangan? Bird strike adalah tabrakan antara burung dan pesawat terbang yang sedang terbang.
Mereka menimbulkan bahaya bagi pesawat karena mesin jet bisa kehilangan tenaga jika ada burung yang tersedot ke dalamnya.
Serangan burung sangat umum terjadi.
Di AS, lebih dari 19.600 serangan terhadap satwa liar yang masuk laporan ke Federal Aviation Administration pada tahun 2023, yang sebagian besar melibatkan burung.
Dan terdapat lebih dari 1.400 serangan burung di Inggris pada tahun 2022, hanya sekitar 100 di antaranya yang memengaruhi rencana penerbangan, menurut data dari Otoritas Penerbangan Sipil.
Seberapa Berbahayakah Serangan Burung?
Serangan burung sangat jarang terkait dengan kecelakaan pesawat yang fatal.
Mesin bisa mati jika burung tersedot ke dalam mesin, namun pilot biasanya punya waktu untuk memperhitungkan hal ini dan melakukan pendaratan darurat.
Pilot terlatih untuk sangat waspada pada pagi hari atau saat matahari terbenam, saat burung paling aktif, menurut pakar penerbangan Profesor Doug Drury, penulis artikel untuk The Conversation.
Namun kecelakaan mematikan yang melibatkan serangan burung bisa saja terjadi.
Antara tahun 1988 dan 2023, sekitar 76 orang meninggal di AS setelah rencana tersebut bertabrakan dengan satwa liar, menurut FAA.
Salah satu insiden penting adalah kecelakaan tahun 1995 di dekat pangkalan Angkatan Udara di Alaska.
Sekitar 24 penerbang Kanada dan Amerika tewas setelah sebuah pesawat bertabrakan dengan sekawanan angsa.
Serangan burung juga menyebabkan insiden “Miracle on the Hudson” yang terkenal pada tahun 2009.
Saat itu sebuah pesawat Airbus jatuh ke Sungai Hudson di New York setelah bertabrakan dengan sekawanan angsa. Seluruh 155 penumpang dan awak selamat.
Peristiwa tersebut didramatisasi dalam film Sully tahun 2016, yang dibintangi oleh Tom Hanks sebagai kapten pesawat Chesley “Sully” Sullenberger.
Apa Pendapat Pakar Terkait Insiden Serangan Burung
Para pejabat setempat belum mengonfirmasi apakah memang serangan burung jadi penyebab kecelakaan pesawat Korea Jeju Air.
Namun seorang penumpang dalam penerbangan tersebut mengirim pesan kepada kerabatnya dan mengatakan bahwa ada seekor burung yang terjebak di sayap dan pesawat tidak dapat mendarat, media lokal melaporkan.
Pakar penerbangan Chris Kingswood, seorang pilot yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dan pernah menerbangkan jenis pesawat yang sama dengan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, mengatakan bahwa rekaman video tidak secara jelas menunjukkan penyebab insiden tersebut.
Namun, ia mencatat bahwa pesawat tersebut tidak memiliki roda pendaratan dan tidak menggunakan penutupnya seperti yang diharapkan.
“Biasanya Anda akan terpaksa mengalami situasi seperti itu jika Anda kehilangan kedua mesin,” katanya kepada BBC. “Pesawat komersial dapat terbang dengan cukup baik dan aman dengan satu mesin.”
Dia menambahkan bahwa ketinggian sangat penting jika serangan burung merusak kedua mesin.
Karena pilot di ketinggian rendah akan menghadapi sejumlah besar keputusan dalam waktu yang sangat singkat.
Dia mengatakan ada sistem alternatif untuk mengoperasikan roda pendaratan dan penutup jika mesin mati.
“Jika mereka berada pada ketinggian yang relatif rendah, hanya beberapa ribu kaki, maka mereka harus benar-benar fokus untuk menerbangkan pesawat dan mencari tempat yang aman untuk menurunkannya,”lanjut Kingswood.
Pakar lain mempertanyakan apakah serangan burung saja bisa menyebabkan kecelakaan itu.
“Serangan burung bukanlah hal yang aneh, masalah pada bagian bawah pesawat bukanlah hal yang aneh,” Geoffrey Thomas, editor Airline News, mengatakan kepada Reuters.
“Serangan burung jauh lebih sering terjadi, namun biasanya tidak menyebabkan pesawat menabrak hingga dahsyat ,” tambahnya.
Pakar keselamatan penerbangan Australia Geoffrey Dell mengatakan belum pernah melihat serangan burung bisa membuat roda pendaratan macet.
Dia mengatakan serangan burung bisa berdampak pada mesin pesawat jika ada kawanan burung yang tersedot.
Namun hal itu tidak akan langsung mematikan pesawat, yang berarti pilot punya waktu untuk menghadapi situasi tersebut.
BACA JUGA