Penderita Kusta Terus Meningkat
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus berupaya menekan angka penederita kusta yang terus meningkat setiap tahun, dengan aktif melakukan
penyuluhan dan mengobati penderita.
Pasalnya, data Dinas Kesehatan Kota Balikpapan jumlah penderita kusta 31 orang tahun 2017. Jumlah itu meninkat dari tahun sebelumnya sebanyak 28 orang dan rata-rata tersebar hampir diseluruh kecamatan.
“Dari jumlah penderita yang terdeteksi terkena kusta itu tersebar di sejumlah kecamata, dan tidak pada satu titik saja. Balikpapan ini juga banyak pendatang setiap tahunnya, sehingga saat pengobatan ada yang pindah tempat dan sembuh dengan continue,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Balerina JPP.
Menurutnya, salah satu yang menyebabkan tingginya jumlah penderita kusta di Kota Balikpapan karena justru banyak yang enggan berobat karena malu. Padahal penyakit kusta sangat berbahaya karena penyakit menular atau infeksi menahun yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae.
“Yang ditemui penderita kusta sendiri tidak menyadari kalo ada gejala kusta pada dirinya, sehingga terlambat untuk ditangani bahkan enggan untuk melakukan pengobatan karena takut dikucilkan dari masyarakat karena penyakit menular” ujarnya.
Adapun gejala dari menreka yang menderita kusta ini adalah munculnya bercak putih atau merah di kulit, tidak gatal ataupun nyeri, tetapi terasa baal (mati rasa). Pada umumnya, pasien tidak merasa terganggu sampai terjadi kecelakaan, misalnya terkena api namun tidak merasa sakit.
“Sumber penularannya sejauh ini baru manusia yang terjadi kontak secara terus menerus. Awal mendeteksi yaitu munculnya bercak putih, tidak gatal atau mati rasa. Sehingga untuk melakukan tes dengan jarum tapi penderita tidak merasakannya. Untuk lebih detail mendeteksinya dengan petugas kesehatan melakukan pemeriksaan melalui tes darah,” ujarnya.
“Penderita kusta bisa sembuh asal konsisten dengan pengobatan. Kusta ini juga bila tidak segera diobati juga menyebabkan kecacatan. Bahkan obat juga rekomendasi dari WHO yang diimpor dan penderita gratis dalam pengobatan,”
Balerina pun meminta jika ada masyarakat yang mengetahui ada warga lingkungannya yang menderita kusta agar segera mengajaknya untuk berobat dan bukan mengucilkannya atau menjauhinya. Karena Kontak dengan penderita kusta tidak langsung membuat seseorang tertular kusta
“Penularan itu biasanya dari pernafasan, dan biasanya kepada orang lain yang kontak lama dengan penderita, seperti orang yang tinggal serumah. Sehingga bila satu orang dikeluarga terdeteksi kusta maka tim medis langsung melakukan pemeriksaan pada seluruh anggota keluarga yang tinggal bersamanya,” ujarnya.
BACA JUGA