Top Header Ad

Penerapan PPKM di Sulawesi Tak Efektif, Mobilitas Masyarakat Masih Tinggi

Penyekatan jalan di Balikpapan saat penerapan PPKM Level 4

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Penerapan PPKM di wilayah Sulawesi belum terlihat efektif dalam menurunkan mobilitas masyarakat. Rata-rata mobilitas di luar area pemukiman pada periode PPKM tanggal 3-9 Agustus justru mengalami peningkatan dari periode sebelumnya.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto, saat Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para Kepala Daerah dan Forkompimda di wilayah Pulau Sulawesi

Menko Airlangga menegaskan bahwa PPKM di wilayah tersebut harus diperketat agar tidak terjadi tren penambahan kasus harian dan dilakukan berbagai upaya untuk penurunan mobilitas secara konsisten.

Selain menekan mobilitas, juga meningkatkan jumlah testing dengan melakukan prioritas testing kepada suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi, dengan target minimal 10 kontak erat per kasus konfirmasi.

Seluruh kontak erat dites dan dikarantina untuk menimalisir risiko penularan. Kepala Daerah di Pulau Sulawesi juga diminta  meningkatkan Testing dan Tracing hingga mencapai target yang ditentukan dalam Instruksi Mendagri

Secara umum, tambahan kasus aktif yang terkonfirmasi mingguan di Pulau Sulawesi mulai menurun. Masing-masing Provinsi Sulawesi Tenggara (-146 kasus), Sulawesi Selatan (-692 kasus), Gorontalo (0 kasus).

Sedangkan  di tiga provinsi lainnya yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Utara mengalami penambahan masing-masing 6 dan 11 kasus, sementara Provinsi Sulawesi Tengah menjadi perhatian akibat penambahan kasus hingga 1.826 kasus.

Tingkat keterisian Rumah Sakit (Bed Occupancy Rate/ BOR), ada dua Provinsi yang memiliki BOR di atas 70% yakni Gorontalo dan Sulawesi Tengah yang masing-masing 71%.  

Sedangkan Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara memiliki tingkat BOR yang rendah yakni di bawah 50% yaitu masing-masing 36% dan 43%, dan untuk Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara memiliki BOR masing-masing 55% dan 59%.

“Untuk menekan BOR, konversi tempat tidur di Rumah Sakit menjadi tempat tidur Covid-19 sebesar 40% harus terus dilakukan, sesuai pengaturan yang ditetapkan Menteri Kesehatan” tegas Menko Airlangga.

Di sisi lain, hingga 13 Agustus 2021, capaian Vaksinasi di Pulau Sulawesi terus diakselerasi. Provinsi Sulawesi Utara menjadi yang tertinggi yaitu 35,93% dari target sudah divaksinasi. Menyusul Provinsi Sulawesi Selatan (21,25%), Gorontalo (20,56%), Sulawesi Tenggara (16,91%), Sulawesi Barat (15,93%), dan Sulawesi Tengah (14,43%).

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.