Penerapan Wajib Uji Swab di Pelabuhan Semayang Masih Sulit
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengungkapkan, kepatuhan penerapan uji swab bagi pendatang di Pelabuhan Semayang masih cukup sulit.
Rata-rata pendatang dari luar Kaltim yang masuk melalui pelabuhan Semayang tidak melakukan uji swab di daerah asalnya.
“Pelabuhan masih berat itu,” kata Rizal didampingi Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud dan Tim Gugus Tugas disela-sela meninjau penerapan wajib uji swab di bandara Sepinggan pada Sabtu (06/06).
Menurutnya, masih menjadi pekerjaan yang berat bagi Pemerintah Kota Balikpapan maupun instansi terkait untuk terus melakukan sosialisasi.
“Masih harus masih harus kita sosialisasikan lagi, yang namanya kapal memang perlu waktu, tapi kita ini mulai tersosialisasi, memang di laut perlu waktu” tandasnya.
Dia mengungkapkan, penerapan wajib uji swab bagi pendatang diluar Kaltim merupakan upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam menekan, meluasnya penularan covid-19.
Pasalnya dalam dua pekan terakhir, angka kasus covid-19 di Kota Balikapapan terus meningkat. Bahkan rata-rata pendatang dari luar Kaltim yang didominasi para pekerja tambang batubara dan migas.
“Mereka diminta melakukan swab dalam rangka pengetatan, untuk menekan angka covid-19 karena banyak dari luar,” ujarnya.
Dia mengatakan, meskipun saat ini mulai diterapkan new normal, namun protokol kesehatan tetap diterapkan. “Walaupun ada kelonggaran tapi kan pengetatatannya tetap dalam rangka untuk menjaga jangan sampai tingkat penularannya naik, terus lakukan swab,” katanya.
“Kita kemarin baru mengumpulkan perusahaan-perusahaan penting, pertambangan, perminyakan supaya mereka bisa memahami, supaya kita bisa menekan angka di Balikpapan,”jelasnya.
Diakuinya, memang biaya mandiri yang harus dikeluarkan untuk melakukan uji swab mahal. Karena rata-rata mencapai Rp 2,5 juta. “Disamping kemampuan (dana), karena kalau swab ada dana yang harus dikeluarkan,” tukasnya.
BACA JUGA