Penetrasi Pemilih Milenial, KPUD Balikpapan Kukuhkan Pelajar Jadi Duta Pemilu

Ketua KPUD Balikpapan Noor Thoha menyematkan tanda pengenal duta pemilu kepada pelajar Balikpapan bersama Asisten I Sekdakot Syaiful Bahri dan Pengawas tingkat SMA provinsi Kaltim, Tuti R (17/7).

BALIKPAPAN, INIbalikpapan.com– Sekitar 50 pelajar SMA/SMK se Balikpapan dikukuhkan Ketua KPUD Balikpapan Noor Thoha menjadi  Duta Pemilu Angkatan I 2019, di Hotel Menara Jatra, Rabu siang (17/7).

Mereka ini akan membantu KPUD dalam mengkomunikasikan program nasional KPU dengan menyasar kaum muda milenial agar lebih peduli pada pembelajaran politik di tanah air.

“ Mereka akan menjadi penyambung lidah KPU  di kalangan muda pelajar atau milenial.Karena kalau pakai bahasa KPU untuk  menyosialisasikan penyelenggaraan pemilihan umum, kayaknya kurang pas,” kata Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha.

“Mereka akan membantu KPUbahkan mengaplikasikan proses demokrasi di tingkat sekolah seperti pemilihan ketua kelas atau OSIS. Jadi lebih aplikatif. Mereka dibekali juga tentang bahaya politik uang, kelebihan dan kekurangan pemilu, supaya wawasan mereka bertambah,” jelas Thoha.

Sebelum dikukuhkan, duta KPU mengikuti pelatihan mengenai pemilu dan politik selama sepekan.

“Nanti dibuat lagi angkatan berikutnya, sepanjang masih dianggarkan, maka terus berjalan. Karena kami dikasih beban untuk memberikan pendidikan pemilih oleh undang-undang,” tandasnya.

Diakui, pembentukan Duta Pemilu juga menjadi upaya KPU untuk mendongkrak partisipasi pemilih dalam setiap perhelatan pesta politik seperti pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif dan presiden – wakil presiden termasuk pelaksanaan pilwali September 2020 mendatang.

” Ini upaya penetrasi terhadap kalangan milenial melalui berbagai macam cara. Bagaimana sih ‘menjinakan’ anak-anak milenial ini supaya tergerak menggunakan hak pilihnya,” ujar Thoha.

“memang ada sebagian kalangan milenial alergi terhadap politik. Mereka cenderung menganggap politik adalah sesuatu yang jahat dan busuk karena penuh dengan intrik. Paradigma seperti itu sudah tertanam. Nah, kami coba dudukkan permasalahan politik dalam cara berpikir mereka,” sambungnya.

Sedangkan Asisten I Tata Kelola Pemerintahan Setdakot Balikpapan mewakili wali kota, Syaiful Bachri berharap cara seperti ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasip pemilih muda.  Merka juga diharapkan mampu membantu tugas-tugas sosialisasi penyelenggara pemilihan umum.

“Ini cara positif untuk menyebarkan pengetahuan tentang bagaimana pemilu itu. Semoga juga bisa meningkatkan jumlah partisipasi pemilih,” tambah Syaiful Bachri.

Tingkat partisipasi pemilih dalam setiap perhelatan pemilu dinilai cukup baik pada Pileg dan Pilpres 17 April lalu hanya saja saat pilkada justru  masih rendah.

“Kalau pemilu lalu kan partisipasi Pileg sekitar 79 persen. Tentunya kami berharap bisa meningkat hingga 90 persen atau bahkan 100 persen,” ucapnya.

Koordinator Pengawas SMA/SMK Wilayah Balikpapan Tuti Retnowati mendukung program KPU. Kedepannya ketertarikan pelajar dan kaum mileneal terhadap politik dan pemilu meningkat sehingga mampu memberikan pengaruh pada partisipasi pemilih terutama kalangan muda.

“Pengalaman kemarin mungkin siswa-siswa itu belum terlalu memahami apa itu pemilu. Sehingga mereka merasa tidak turut berpartisipasi.   Jadi diberi hari libur ya hanya menikmati liburan tidak berpartisipasi mungkin pengetahuan masih minim ,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.