Pengamalan “Bagimu Negeri” oleh Polisi lewat “Kasuari”, Masyarakat Sejahtera, Sinergi Terjaga
_Padamu negeri kami berjanji_
_Padamu negeri kami berbakti_
_Padamu negeri kami mengabdi_
_Bagimu negeri jiwa raga kami_
Jika Anda membaca paragraf di atas sambil bernyanyi, saya bisa memaklumi. Lagu wajib nasional yang diciptakan oleh Kusbini berjudul Bagimu Negeri (Padamu Negeri) ini memang memiliki magis tersendiri bagi rakyat Indonesia. Begitu menyanyikannya, rasa nasionalisme dan cinta tanah air seolah tergugah seketika.
Lagu ini membuat banyak pihak, mulai individu, organisasi, instansi, sampai korporasi, merasa perlu melakukan sesuatu bagi Indonesia. Perlu memberi kontribusi pada negeri sesuai kapasitasnya. Perlu menghadirkan dampak positif untuk sekitarnya.
Polri sebagai lembaga negara yang bertanggungjawab pada keamanan dan ketertiban dalam negeri, juga menjadikan lagu ini sebagai pelecut semangat kala bertugas.
Polisi, atau setidaknya kami yang bertugas pada Operasi Damai Cartenz 2022, kerap diberi suntikan motivasi lewat lagu ini.
Saking seringnya lagu ini diputar atau dinyanyikan di _camp_ kami, kata per kata dalam liriknya seperti tertanam di hati dan otak kami. Tertanam, kemudian terawat lewat senyum bahagia masyarakat yang tertolong dengan kehadiran kami. Hingga berbunga, menjadi kondusivitas yang bisa dikendalikan. Bahkan, bisa berbuat lebih dengan mengupayakan kesejahteraan masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Ya, Anda tidak salah baca. Kami di sini juga berupaya membangun kesejahteraan masyarakat lewat sebuah program budidaya pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan bernama “Kasuari”.
KASUARI JADI SOLUSI EKONOMI
Isu kesejahteraan memang bukan barang baru di Papua. Harga kebutuhan pokok yang terlampau tinggi akibat rantai distribusi yang sulit itu sudah jadi rahasia umum. Apalagi ditambah pandemi Covid-19 yang juga sampai ke Papua. Sudah bisa dibayangkan bagaimana kondisi ekonomi masyarakat Papua.
Meskipun masalah kesejahteraan di Papua ini sudah ada sejak puluhan tahun silam, bukan berarti tidak pernah ada upaya untuk mengatasinya.
Pemerintah sudah berupaya mencari solusi menjadikan Papua sebagai wilayah yang berdaya dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Sebut saja pengambilalihan kepemilikan saham Freeport yang membuat Pemerintah RI menjadi pemegang saham mayoritas. Atau pembangunan berbagai infrastruktur guna memperpendek rantai distribusi kebutuhan pokok.
Tapi seperti yang kita ketahui, upaya penyejahteraan Papua tidak bisa instan. Dibutuhkan inovasi, konsistensi dan dukungan dari berbagai pihak untuk memajukan wilayah yang dikenal sebagai “produsen” pesepakbola dengan _skillset_ mumpuni ini.
Bicara soal dukungan, kami di kepolisian juga melakukannya. Kami menghadirkan “Kasuari” yang bersifat multimanfaat. Di satu sisi kami ingin membangun pondasi kesejahteraan masyarakat Papua. Di sisi lain, ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam membantu upaya Pemerintah memberdayakan Papua.
Kasuari merupakan akronim dari Kesejahteraan untuk Anak Negeri. Dari namanya, sudah jelas isi kegiatannya berupa penciptaan kesejahteraan dengan memanfaatkan potensi yang ada di Papua.
Program budidaya pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan dijalankan dengan pendekatan yang humanis. Masyarakat Papua dirangkul dengan pendidikan dan pelatihan mulai menyiapkan lahan, membuat kandang atau kolam dan tempat pakan ternak, penyiapan bibit, memelihara dan merawat, memanen, hingga penjualan hasil panen.
Contohnya, di bidang peternakan, Operasi Damai Cartenz 2022 telah memberi bantuan bibit hewan babi ternak untuk kemudian dikelola oleh masyarakat dengan asistensi yang terjadwal dari personel kepolisian. Secara berkala, personel Ops Damai Cartenz diwajibkan menyambangi lokasi peternakan tersebut untuk membantu masyarakat memberi makan, membersihkan kandang dan mengatasi kendala yang dialami.
Begitu Pun dengan perikanan. Bantuan bibit dan kolam yang diberikan Ops Damai Cartenz sudah mulai terlihat hasilnya. Hasil pemantauan pada 14 Juni 2022 menunjukkan bahwa ternak ikan ini sudah berkembang. Ikan tampak bertumbuh besar dan sehat. Selain itu, adanya kincir air yang telah ditempatkan personel Ops Damai Cartenz di kolam, membantu meningkatkan oksigen bagi ikan dan pertumbuhan ternak ikan pun dapat lebih optimal.
Di bidang pertanian dan perkebunan, masyarakat bersama polisi bahu-membahu menyiapkan dan menggarap lahan yang tadinya gersang menjadi subur. Di Yahukimo saja, sudah ada 40 hektare yang ditanami berbagai jenis tanaman, seperti padi, kopi, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
SINERGI TNI-POLRI, PEMDA, DAN MASYARAKAT
Hadirnya Kasuari merupakan berkah tersendiri bagi berbagai pihak. Bagi masyarakat, tentu potensi ekonomi adalah yang paling diharapkan. Sedangkan bagi lembaga negara, Kasuari menjadi _platform_ meningkatkan sinergitas.
Pemda bersama TNI-Polri menunjukkan komitmen yang sama dalam memajukan ekonomi Papua lewat program Kasuari ini. Kerja sama apik antara pihak Pemerintah Daerah Papua, personel TNI dan Polri kerap terlihat di lapangan.
Sinergi empat pilar yang terjalin baik ini, tentu akan memudahkan upaya pembangunan kesejahteraan di Papua.
Yang patut diingat, upaya merawat keberlangsungan program Kasuari juga harus kontinu. Karena jika dilaksanakan secara konsisten, dampaknya akan meluas sampai ke seluruh penjuru Papua. Semoga. (*)
Oleh: Bripka Ibrahim/Satgas Humas Ops Damai Cartenz 2022
BACA JUGA