Pengembangan Agrowisata Digital Joglo Tani Kolong Langit, Meningkatan Kesejahteraan dan Merubah Pola Pikir

Joglo Tani Kolong Langit Handil Baru, Samboja dengan latar belakang perbukitan dan lembah

HANDIL BARU —- Rabu jelang siang (21/8), terik matahari tidak menyurutkan sekitar 60 warga RT 12 Kelurahan Handil Baru, Kecamatan Samboja sejumlah mahasiswa Universitas Kertanegara Tenggarong, pelajar  bersama tim sustainable ENI Muara Bakau menyambut kedatangan media dan tim SKK Migas yang dipimpin Faizal Abdi ke Joglo Tani Kolong Langit.

Mereka sedang mengembangkan sebuah agrowisata berkonsep digital dan ramah lingkungan. Berlokasi tidak jauh dari Lapangan Jangkrik milik KKKS Migas Eni Muara Bakau, kawasan agrowisata seluas kurang lebih 10 hektare dibangun.

Perjalanan 1,5 jam dari Balikpapan menuju lokasi pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan masyarakat Handil baru bersama ENI terasa tidak melelahkan setelah kami disambut hangat dengan senyum dari tuan rumah. Kamipun disambut dengan penampilan sederhana dari kelompok Joglo Tani.

Berselang beberapa menit kami mendapatkan penjelasan awal dari Muhtadin Wakil Ketua Joglo Tani, rombongan pun langsung menikmati santap siang segar dan nikmat yang disiapkan dari sekitar lingkugnan joglo tani ini.  Mulai dari sambal jeruk, nasi, ikan, ayam goreng, lalapan dan buah papaya serta kelapa muda segar plus singkong goreng merupakan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan dan perikanan yang dikembangkan sekitar 30 warga di area lebih 10 hektar Joglo tani yang dikembangkan sekitar September 2017 lalu.

“ Sesuai moto kami Tanam apa yang kita makan, makan apa yang kita tanam,” kata Muhtadin mengawali sambutan perkenalannya sekitar 5 menit yang kemudian langsung mempersilahkan santap siang sekitar pukul 12.05 wita, Rabu (21/8).

Usai santapan siang yang menggoda selera karena tidak sedikit yang menambah saat makan siang hasil produksi joglo tani kolong langit ini, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan panjang lebar dari Muhtadin. Namun disisipi dengan penjelasan singkat dari pemenang lomba pemberdayaan masyarakat yang digelar ENI Muara Bakai yang diikuti para pelajar dan mahasiswa di Kecamatan Samboja seperti Riset and Development dari pemuda Samboja tentang pemanfataan bahan alam untuk sedotan  (organic strow) dan Ide Bisnis berupa cemilan dari kepiting kecil “Baby srab “dari pelajar Samboja.

Jadi Andalan Warga Handil Baru

Masyarakat Handil baru Kecamatan Samboja terutama yang berada di ring A area ORF ENI Muara Bakau atau 500 meter dari Joglo Tani ini memiliki keingin kuat untuk berperan aktif menjdaikan alam sebagai sahabat di dunia pertanian yang kian ditinggalkan oleh anak muda dan warga.

“Kawan-kawan Joglo Tani mau ikut membangun Kaltim dan Indonesia dari Samboja. Kami tidak ingin jadi penonton tapi pemain walaupun basis sekitar pertanian,” tandas Muhtadin dengan semangat disambut tepuk tangan.

 Di Joglo tani, menurutnya petani sudah suplus terhadap produksi beras organic walaupun pola tanam masih menggunakan ladang tadah hujan.  Pada Maret lalu  mereka berhasil panen padi kualitas unggul dengan beras sangat pulen, wangi yang dihasilkan dari luasan lahan lebih dari 5 hektar. ” Panen padi kita masih terbatas dengan padi santik dan mayes itu kalau dijual perkg 18 ribu beras hasil penan,” ujarnya.

Menurut Muhtadin dari bibit padi variatas unggul ini, berawal dari 1 kaleng ukuran 25 liter gabah menghasilkan 130 kaleng atau lebih kurang 3000 liter beras. “Beras ini dipesan sudah dibeli pak camat dan bupati. Bahkan banyak pada inden,” katanya.

Selain padi, Joglo tani juga menghasilkan sayur-sayuran segar, ikan air tawar, pertenakan ayam, dan ratusan pohon buah-buahan Kalimantan termasuk sedang dikembangkan tanaman obat keluarga (toga).

Anggota Joglo tani juga mengembangkan ke produk makanan olahan meskipun masih terus dalam proses penyempurnaan.

“Sekitar ratusan tanaman baik buah-buahan dan sayur-sayuran kami tanam. Selain itu ada perikanan yang juga kami buat. Hasilnya, saat ini sudah kami bisa konsumsi sendiri, bahkan ada yang sudah kami olah dan jual. Contohnya seperti abon ikan gulama, permen buah nangka, dodol pisang awak, dan beberapa produk lainnya sudah kami buat,” terangnya.

Di Joglo Tani, kontur tanah berbukit dan sedikit curam yang menghasilkan lembah dengan beberap kolam alami untuk perikanan yang tidak terlalu luas. Namun memiliki view yang menarik karena dibagian atas bukit dibuat beberap spot lokasi foto.

Dilokasi ini terdapat terdapat beberapa bangunan, bangunan utama berbentuk joglo dipakai sebagai lokasi  berkumpul untuk kegiatan petani, ruang penyimpang batre tenaga surya, wc, bangunan mini green house,  bangunan pembuatan kompos organic dan sejumlah gazebo yang sedang dikembangkan.

SKK Migas Kalsul bersama ENI Muara Bakau mengajak masyarakat  Kelurahan Handil Baru, Kecamatan Samboja membangun agrowisata berkonsep digital.

 Konsep memang mengadopsi destinasi wisata di Jogjakarta, namun dengan konsep ramah lingkungan dengan tekonologi digital, pemanfaatan tenaga matahari sebagai sumber energy menggerakan pola siram digital.

Pihaknya menerapkan pengairan tanaman sayuran dan buah-buahan dengan sistem digital. Melalui ponsel pintar saja, hanya membuka aplikasi dan menekan tombol, sistem pengairan dengan sprinkle, air sudah berjalan dan menyirami tanaman.

 Mereka mendapatkan bimbingan dan pendampingan langsung dari ENI muar Bakau dan tim ahli yang didatangkan ke Joglo Tani Kolong Langit.

“Jadi kalau kita mau siram tanaman saat di kasur atau dimana bisa kita lakukan cukup menekan tombol di hp android bahkan bisa dengan pangaturan waktu penyiraman secara otomatis,” tambah Candra tim pendamping bersama Nina bersama staf dari Sustainable ENI Muara Bakau (21/8).

“Total ada 17 sprinkle air yang dipasang. Terbagi dari 4-5 server. Teknologi ini cukup membantu kami. Ke depan tentu kami ingin mengembangkan hal digital lainnya. Cita-cita kami ingin membangun sebuah desa wisata dengan konsep digital. Dan juga menjadikan tempat ini bumi perkemahan,”katanya.

“Posisi produksi kami saat ini surplus. Alhamdulilah, masih banyak konsep yang masih akan kami kembangkan. Seperti tempat pemacingan, rumah menginap yang menarik, dan tempat tanaman hidroponik,” tutur Muhtadin.

Muhtadin perkenalkan produk Joglo Tani Kolong Langit Handil Baru

Untuk kepemilikan tanah diakui Muhtadin merupakan tanah urunan milik warga yang dipakai untuk pengembangan kawasan agrowisata ini. Total ada 30 masyarakat yang aktif disini namun pihak petani juga membuka diri dengan melibatkan mahasiswa KKN dari berbagai universitas ikut membantu mengembangkan atau menghasilkan sebuah karya disini.

“Sebagai contoh mahasiswa dari Widyagama Samarinda, sudah membuat sebuah ikon di Joglo Tani Kolog Langit Handil. Nanti, kami ingin mahasiswa yang usai melakukan KKN membuat sesuatu yang bisa menjadi ikon wisata atau peninggalan yang bermanfaat. Jadi tidak hanya membuat papan nama di Kecamatan atau di perbatasa,” katanya.

Para petani dan warga berharap, dengan adanya Joglo Tani Kolong Langit dapat meningkatkan perekonomian di masyarakat masyarakat terutama di bidang pertanian.

Program pertanian terpadu dan menciptakan komunitas mandiri pangan, memberikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terutama putra – putri daerah supaya bisa mengembangkan wirausaha

Dikembangkannya lokasi ini, juga harapan dapat merubah pola pikir anak muda yang ada agar tidak hanya mencari kerja diperusahaan, namun bisa berwirausaha atau mengembangkan pariwisata.

“Kami ingin merubah pola pikir seperti masyarakat kita sudah mulai berubah dan patut menjadi contoh, dengan hamparan tanah dan lahan yang sangat luas ini bisa dimanfaatkan untuk bisa berkebun dan pertanian. Kami seorang petani tapi kami mempunyai gaji melebih menteri ucapan seperti ini membuat rasa bangga saya terhadap masyarakat khususnya samboja dan muara jawa,” tukasnya.

Kedepan harapan dari SKK Migas Kalsul, Joglo tani bisa dikembangkan menjadi dedi dewi yakni desa digital dan desa wisata yang dapat menjadi icon dan percontohan di Samboja bahkan Kaltim.

“Kami mendukung upaya KKKS Eni bersama masyarakat untuk pengembangan ini. Keberadaan perusahaan migas dan SKK disini untuk kesejahteraan bersama masyarakat. Harapannya kedepan Joglo Tani bisa jadi Dedi dan Dewi desa digital dan desa wisata,” harap Danang dari staf humas SKK Migas saat sambutan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.