Pengembangan Profesionalisme Pendidik dan Pemberdayaan Komunitas Perempuan di Ketapang
KETAPANG, Inibalikpapan.com – PT Pertiwi Lenggara Agromas (Sampoerna Agro) bersama Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF-SDO) melanjutkan komitmen dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Salah satunya Program Pengembangan Profesionalisme Pendidik dan Pemberdayaan Komunitas Perempuan yang dilaksanakan Dusun Selakuan Desa Mekar Jaya Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, selama setahun sejak Maret 2015 hingga Maret 2016.
Dalam rilis yang diterima Inibalikpapan, Agus Lamarauna, Managing Director Kalimantan Sampoerna Agro mengatakan, program tersebut sebagai bentuk komitmen Sampoerna Agro melalui anak perusahaannya PT. PLA bersinergi dengan PSF SDO untuk terus berperan aktif dalam membantu masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang berada di Kecamatan Air Upas dan Marau.
“Program ini merupakan bentuk kontribusi nyata kami dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan profesionalisme pendidik dan kegiatan kewirausahaan komunitas perempuan khususnya di sekitar area operasional PT PLA,” kata Agus Lamarauna
Sementara Gusman Yahya selaku Head PSF-School Development Outreach mengungkapkan, sinergi yang berkesinambungan antara Pemerintah dan pihak swasta sangat diperlukan guna mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas tenaga pendidik serta mutu pendidikan.
“Program yang dijalakan PSF-SDO dan Sampoerna Agro ini merupakan bentuk dukungan bagi pelaku usaha kecil, kreativitas masyarakat dan menjembatani pemasaran produk masyarakat serta memperluas kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan dan keterampilan guru di daerah Ketapang, khususnya kecamatan Air Upas dan Kecamatan Marau,” ujar Gusman Yahya
Kesejahteraan ekonomi masyarakat Ketapang relatif masih memerlukan peningkatan ketimbang kabupaten lain di Kalimantan Barat. Hal ini terlihat dari data Badan Pusat Statisitik (BPS) Kalimantan Barat (2013), Ketapang sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi kedua setelah Melawi dengan 12,85%.
Selain itu BPS Kabupaten Ketapang (2014) yang memaparkan bahwa jumlah penduduk kurang mampu mencapai 54.200 jiwa dengan tingkat garis kemiskinan Rp 330,763 per capita. Hal ini yang mendorong Sampoerna Agro bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui berbagai program pelatihan pemberdayaan dan program peningkatan mutu pendidikan masyarakat setempat.
Program Pemberdayaan Komunitas Perempuan berfokus pada pemberian program-program pelatihan di bidang budidaya ikan air tawar, pemanfaatan pekarangan untuk budidaya sayur sehat serta keterampilan menjahit. Program ini sudah berhasil membantu masyarakat Air Upas untuk mandiri dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Sebanyak 65 orang penerima manfaat telah berhasil membentuk kelompok usaha bersama, serta memanfaatkan hasil budidaya ikan dan sayuran serta hasil karya menjahit sebagai salah satu sumber dana perekonomian mereka dan membantu perekonomian keluarga. Pada acara penutupan program, penerima manfaat program memamerkan hasil budidaya sayur dan ikan, serta produk olahannya.
Kelompok menjahit melakukan peragaan busana keluarga dan memamerkan gaun kreasinya. Sedangkan Program Pengembangan Profesionalisme Pendidik lebih berfokus pada pengembangan lanjutan profesionalisme untuk para guru dan kepala sekolah dalam hal instruksi pembelajaran yang efektif dan pembentukan guru inti atau guru tutor untuk tingkatan sekolah dasar (SD).
Progam Pengembangan Profesionalisme pendidik telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pedagogi tenaga pendidik sebanyak 40 orang yang tersebar di 19 SD di kecamatan Air Upas dan kecamatan Marau.
BACA JUGA