Penjualan Premium dan Solar Kaltim di Bawah Kuota, Ini sebabnya..

Ekonomi buruk, penjualan solar dan premium di Kaltim di bawah kuota. Foto: fe rahmadanty

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Kondisi perekonomian Kalimantan Timur yang memburuk sepanjang tahun 2015 berimbas pada penjualan bahan bakar minyak. Menurut laporan yang dirilis PT Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan, realisasi penjualan solar di Kalimantan Timur hanya sebesar 54,54 persen, sementara premium hanya 89,55 persen.

Tahun lalu, Kaltim memperoleh jatah solar subsidi sebanyak 359 ribu kiloliter, sementara premium 687 ribu kiloliter. “Sampai hari ini pasokan premium dan solar tetap stabil. Sedangkan jatah kuota untuk tahun 2016 belum keluar, sehingga kami masih berpegangan pada data tahun lalu,” terang Bagja Mahendra, Communication and Relations Kalimantan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI.

Turunnya konsumsi bahan bakar di Kalimantan Timur diakui berbagai kalangan sebagai dampak resesi. Walikota Balikpapan, Rizal Effendi dihadapan anggota Kamar Dagang dan Industri Kota Balikpapan mengatakan, ekonomi Balikpapan hanya tumbuh dibawah empat persen pada 2015. “Kita harus akui bahwa pertumbuhan ekonomi tahun lalu lebih buruk dibanding tahun sebelumnya. Akan tetapi kita patut bersyukur karena kita lebih baik dari perekonomian Kalimantan Timur yang minus,” katanya.

Ekonomi lesu, penggunaan BBM turun/ Foto: fe rahmadanty

Ekonomi lesu, penggunaan BBM turun/ Foto: fe rahmadanty

Sedangkan ekonom dari Universitas Padjajaran, Dedy Harun menyebut tahun lalu, kondisi Indonesia lebih buruk dari krisis global yang menghantam antara tahun 2007-2008. “Saya melihat memang 2015 kondisinya lebih buruk. Karena apa? Karena daya beli kita menurun drastis,” ungkapnya. Salah satu penolong perekonomian adalah sektor retail yakni kalangan UMKM.

ketua Kadin Balikpapan, Rendy Ismail menyebutkan sebagai daerah yang mengandalkan komoditas pertambangan, Kalimantan Timur terkena dampak paling dahsyat penurunan harga. “Maka sangat wajar jika banyak perusahaan tambang melakukan efisiensi, bahkan berhenti operasi. Itulah salah satu sebab konsumsi bahan bakar kita menurun,” kata dia.

Menurut dia, penurunan penggunaan bahan bakar menjadi salah satu indikator perekonomian sebuah wilayah atau negara. Semakin tinggi penggunaan bahan bakar, maka kegiatan ekonomi daerah tersebut sedang bertumbuh. (fe rahmadanty)

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.