Penjualan Turun, Produsen Brand Mewah Tawarkan Produk Harga Di Bawah $500
PARIS, inibalikpapan.com – Produsen brand mewah perluas pangsa pasar dengnan menjual berbagai produk dengan harga lebih rendah yakni $500 ke bawah.
Hal ini sebagai antisipasi penurunan permintaan signifikan untuk barang branded seperti tas tangan seharga $3.000 ke atas atau jaket kasmir seharga $4.000 ke atas.
Kini, mereka lebih promosikan beberapa produk ‘lebih murah’ seperti syal, ikat pinggang, dompet, dan berbagai perlengkapan.
Upaya ini untuk menarik minat pelanggan kelas menengah yang sangat sensitif terhadap harga.
.
Kelas Menengah Tersisih Selama Dua Tahun Terakhir
Namun, strategi tersebut dapat mengurangi margin keuntungan perusahaan yang biasanya besar.
Beberapa merek seperti Chanel, Prada, dan Dior sempat naikkan harga tas tangan lebih dari 50 persen di Prancis pada tahun 2023.
Kenaikan ini membaut kelas menengah tersisih.
Hal ini terlihat dari data kartu kredit Citi yang sebutkan bahwa ada penurunan pembelanjaan merek mewah 6 persen hingga November 2024.
Apa Saja Produk ‘Murah’ Di Bawah $500?
Gucci tawarkan tali kekang hewan peliharaan seharga $440 dan kotak catatan tempel dengan logo merek seharga $200.
Louis Vuitton, yang merupakan bagian dari LVMH, menawarkan tempat kartu seharga $360. Selain itu, ada pula dan gelang Monogram Double Spin dari kanvas dan logam seharga $395.
Burberry juga sedang menawarkan syal kasmirnya seharga $450 hingga $1.050.
Penjualan Barang Mewah di China Juga Menurun
Selera terhadap barang-barang mewah di China menurun oleh krisis properti dan angka pengangguran kaum muda.
Padahal, negara ini jadi salah satu pasar terbesar industri barang mewah dan sumber utama pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan November, harga rata-rata barang-barang berbahankulit ukuran kecil Dior LVMH turun 21 persen dari tahun ke tahun, menurut data Luxurynsight.
Sementara itu, label Louis Vuitton-nya telah meningkatkan rasio produk dalam pilihan barang-barang kulit berukuran kecil dengan harga dibawah 500 euro sebesar 9 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Produsen Brand Mewah Berisiko Margin Laba Terkikis
Penekanan pada produk-produk dengan harga yang lebih rendah berisiko kemungkinan akan mengikis margin laba para pemain seperti LVMH dan induk perusahaan Balenciaga, Kering, yang sudah menghadapi tekanan karena penjualan yang melambat.
“Yang kami coba lakukan adalah memperluas kisaran harga,” kata Andrea Guerra, kepala eksekutif Prada seperti dikutip dari Reuters.
Prada merupakan perusahaan dengan kinerja terbaik di industri.
Sementara itu, CEO baru Burberry Joshua Schulman menekankan perluasan ragam produk dengan harga terjangkau.
Namun, LVMH, yang menjadi pelopor industri, memperingatkan risiko menyimpang terlalu jauh dari merek, yang dapat merusak aura eksklusif label tersebut.
Kepala Keuangan Jean-Jacques Guiony mengatakan grup tersebut akan menjauh dari pengenalan rangkaian baru produk yang sangat terjangkau.
“Saya rasa tindakan ini adalah kesalahan,” katanya sembari tekankan pentingnya produsen brand mewah untuk tak ubah level dengan rencana jangka pendek.
BACA JUGA