Top Header Ad

Pentas Seni, Puluhan Murid SD IGS Balikpapan Jadi Serangga dan Buah-buahan

Puluhan murid Sekolah Dasar Islamic Global School (SD IGS) dalam peragaan drama acara pameran pendidikan yang dilaksanakan di atrium Mall Plaza Balikpapan Minggu (24/1) pagi. (foto : Syifa)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pandangannya mengarah pada satu titik sesekali menunjukan senyuman lugu nan ceria, tangannya memegang biji yang siap disemai.

Satu persatu biji-bijian dimasukan ke tanah yang sebelumnya sudah dilubangi dengan sebatang kayu. Pembelajaran sederhana namun penuh makna untuk senantiasa dekat dengan alam.

Begitu kiranya kegiatan yang menggambarkan murid-murid Sekolah Dasar Islamic Global School (SD IGS) dalam peragaan drama acara pameran pendidikan yang dilaksanakan di atrium Mall Plaza Balikpapan Minggu (24/1) pagi.

Ratusan penonton yang didominasi ibu-ibu memadati atrium memberikan semangat dengan bertepuk tangan dan sorak-sorai pun dilakukan sebagai tanda decak kagum melihat anak-anaknya sempurna memainkan perannya.

Berbagai peran dimainkan seperti hewan yang membantu tanaman dalam proses penyerbukan pada tanaman seperti lebah dan serangga lainnya.

Ada juga berperan sebagai petani yang selalu merawat tanamannya agar tumbuh subur dan dapat dipanen. Selain itu peran menjadi buah-buahan juga diperagakan apik.

Pentas seni drama sudah tidak asing ditelinga anak-anak didik tersebut. Pasalnya SD IGS yang di bawah naungan Yayasan IGS masuk dalam kurikulum pendidikan.

“Proses pembelajaran di sekolah ini salah satunya dengan drama, yang di dramakan adalah Semua jenis tanaman biji-bijian,” ujar Sukiyanto Ketua Yayasan IGS

Dalam drama kata Sukiyanto murid lebih bisa mengenal dan mengaplikasikan bagaimana cara menanam serta merawatnya.

“Dibuat drama supaya anak-anak lebih paham dan juga memberikan kesan bagi orangtua dan orang lain ketika dipertunjukan,” tuturnya.

Selain mengajarkan cara menanam, para murid juga diajarkan bagaimana cara menghargai jerih payah para petani.

“Anak-anak ini menjadi tahu bagaimana petani dengan susah payah merawat tanamannya sehingga membuahkan hasil yang bagus. Rasa syukur itu yang kita ajarkan kepada anak-anak,”katanya.

Untuk aksesoris yang dipakai pentas lanjut pria murah senyum ini merupakan hasil kerajinan para guru.”Saling kerjasama anak-anak diajarkan untuk menggambar pola tanaman dan buah-buhan lalu guru yang merangkainya,” ungkapnya.

Dalam pentas drama tersebut melibatkan 62 anak-anak dengan memainkan berbagai peran buah-buahan, tumbuh-tumbuhan dan hewan serangga.

“Acara seperti juga menjadi ajang untuk memunculkan mental para murid-murid di mana kerja keras selama berlatih untuk dipersembahkan penmpilan yang sempurna,”tandasnya.

Syifa

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.