Penuhi 12 Persen Kebutuhan, Petani Cabai di Balikpapan

Kepala BKPSDM Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih

BALIKPAPAN,Inibalikpapan com – Terjadinya inflasi akibat kurangnya pasokan cabai di Kota Balikpapan, sebenarnya sudah diperkirakan oleh Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan.

Kepala DP3 Balikpapan  Sri Wahjuningsih mengatakan, dari data petugasnya bahwa jumlah total produksi petani lokal Balikpapan terkait komoditi cabai rawit  adalah sebesar 290,376 ton per tahun.

“Sedangkan  total kebutuhan akan cabai rawit  oleh masyarakat di kota Balikpapan seperti hotel, restoran, catering dan pelaku usaha pangan mencapai 2.308 ton per tahun, jadi petani lokal hanya mampu memproduksi cabai rawit sekitar 12,58 persen dari total kebutuhan cabe rawit di kota Balikpapan,” ujar Yuyun akrab disapa.

Sehingga selisihnya atau kekurangan pasokan dipenuhi oleh peran distributor yang mendatangkan cabai rawit dari daerah-daerah lain di luar Balikpapan seperti Sulawesi dan Jawa.

“Dengan kondisi pasokan yang tidak berimbang ini, membuat terjadi mekanisme pasar misalnya jelang Nat dan Tahun Baru (Nataru) yang kebutuhan meningkat, ditambah juga adanya masa kekeringan mulai bulan Juli sampai Desember lalu akibat dampak El Nino di beberapa daerah daerah pemasok juga sangat berpengaruh pada harga cabai di pasar Balikpapan,” sebut Yuyun kembali.

Selain itu dari data DP3 Balikpapan bahwa total luas lahan pertanian  untuk tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan  di kota Balikpapan secara keseluruhan seluas 7.996,1 Hektar

“Kalau dibandingkan dengan luas lahan di kota Balikpapan mencapai  50.330 hektar, maka luas lahan pertanian kita hanya sekitar 15,89 persen dari total luas lahan di Balikpapan,” sebutnya.

Yuyun menyebutkan beberapa komoditas yang ditanam petani Balikpapan diantaranya jagung, jagung manis, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, talas, bengkoang, bawang daun, sawi, kacang panjang, cabe keriting, cabe rawit, tomat, terong, buncis, ketimun, kangkung, bayam, labu siam, paprika, pare, gambas.

“Juga ada seledri, sayuran lainnya, melon, semangka, alpokat, belimbing, langsat, durian, jambu biji, jambu air, jeruk keprok, jeruk besaar, mangga, manggis, nangka , cempedak, nanas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, sukun, melinjo, petai, jengkol, buah naga, jahe, laos / lengkuas, kencur, kunyit, ” tutup Yuyun

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.