Penurunan BBM Ditanggapi Biasa Warga Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah mulai hari Selasa (5/1/2016) resmi menurunkan harga bahan bakar minyak. Meski sejak jauh hari telah disampaikan, namun penurunan harga sumber energi ini ditanggapi biasa saja oleh berbagai kalangan masyarakat.
Berbagai faktor menyebabkan kurang antusiasnya warga menyambut penurunan harga BBM. Antara lain, “Turunnya sedikit, nggak ada pengaruhnya sama harga-harga sembako yang sudah naik tinggi,” kata Yanti (37), seorang ibu rumah tangga. Begitu juga dengan ongkos angkutan umum yang belum ada tanda-tanda perubahan. Tarif angkot jarak dekat masih dipatok Rp 3500, dan terjauh Rp 6500.
Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), harga bahan bakar di wilayah Kalimantan lebih rendah dibandingkan harga di Pulau Jawa, Madura dan Bali. Pemerintah mematok premium Rp 6950, sementara di Jawa dan sekitarnya Rp 7050. “Untuk harga solar semua daerah sama, yakni Rp 5650,” terang Communication and Relations Kalimantan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI, Bagja Mahendra.
Selain BBM subsidi, Pertamina juga menurunkan BBM nonsubsidi. Harga apertamax menjadi Rp 8950, Pertamina Dex Rp 10900, Pertalite menjadi 8100 dan solar keekonomian menjadi Rp 8800. Selain bahan bakar cair, secara serentak pemerintah juga menurunkan harga gas 12 kilogram menjadi Rp 5900 untuk gas reguler, dan Rp 4900 untuk bright gas.
Dalam penjelasannya, Bagja mengatakan efek penurunan harga bahan bakar baik minyak maupun gas baru dapat diketahui paling cepat dalam sepekan. “Sampai malam ini kami masih berada di ruang satgas untuk mencatat data realisasi penggunaan BBM dihari pertama penurunan harga,” jelas dia.
Jumlah Stasiun Bahan Bakar Umum di Kalimantan Timur tercatat 75 unit, 12 diantaranya berada di Kota Balikpapan. (rahmadanty)
BACA JUGA