Penutupan Unit Layanan di Rumah Sakit Harus Mengajukan ke Wali Kota

RSUD Beriman

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota  Balikpapan meminta rumah sakit tidak menutup semua unit pelayanan meskipun ada petugas medis yang terpapar covid-19. Hal itu disampaikan kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty.

“Kami harapkan rumah sakit tidak menutup pelayanan sambil melakukan tracing yang lainnya,” ujar Andi Sri Juliarty.

Namun jika dari hasil tracing tersebut, justru penularannya meluas dan banyak tenaga medis maupun pegawai rumah sakit banyak yang terpapar covid-19, maka pihak rumah sakit memang tidak memiliki pilihan. Apalagi jika jumlah tenaga medis berkurang.

“Namun setelah dilakukan tracing bertambah (jumlah positif) mau tidak mau ada permohonanan dari para Direktur rumah sakit untuk menutup sebagian,” katanya.

“Karena kalau tidak mengambil (tenaga medis) dari luar mengupayakan pindah unit akhirnya menghitung dengan skala prioritas layanan, jadi ada beberapa layanan yang ditutup,”ujarnya.

Hanya saja untuk menutup layanan di rumah sakit harus mengajukan permohonan ke Wali Kota terlebih dahulu. Seperti yang dilakukan Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu yang menutup sejumlah layanannya setelah ada 3 pegawainya terpapar covid-19.

“Jika memang dalam perhitungan beban kerjanya sudah tidak bisa lagi mengajukan, seperti Rumah Sakit Sayang Ibu mengajukan ke Pak wali menyampaikan menutup layanan sementara,” terangnya.

Sejak akhir Juli 2020 lalu sebanyak 71 tenaga medis di sejumlah rumah sakit di Kota Balikpapan  yang terpapar covid-19. Di RSUD Beriman seluruhnya ada sebanyak 26 tenaga medis, namun hanya sisa 2 tenaga medis yang masih menjalani perawata.

“Kalau informasi dari RSUD Beriman sejak pertama kali yang bulan Juli sampai sekarang 26 (tenaga medis) tapi yang 24 tenaga sudah sembuh yang 2 tenaga medis masih berjalan perawatannya,” ujarnya.

Sedangkan di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan ada sebanyak 44 tenaga medis yang terpapar covid-19 saat ini tenga menjalani karantina di Embarkasi Haji Batakan. Sedangkan di Rumah Sakit Bersaling Sayang Ibu 1 tenaga medis.

“Yang di Kanudjoso yang ada di Embarkasi Haji yang lagi isolasi mandiri 44 orang. Kemudian dari Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu yang tenaga medis cuma 1 orang, kemudian yang 2 orangnya dari bagian administrasi,” katanya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.