Penyakit Jantung Bawaan Berpotensi Diidap Bayi, Bagaimana Cara Pencegahannya?
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com– Penyakit Jantung Bawaan (PJB), yang merupakan kelainan jantung sejak lahir, dapat membahayakan jiwa karena mengganggu aliran darah.
Dr. Didi Danukusumo dari RS Premier Bintaro menjelaskan bahwa lebih dari setengah kematian anak karena kelainan bawaan terjadi akibat PJB.
Dalam Seminar Awam “Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan sejak Janin, Bayi, dan Anak-anak,” yang dilansir dari Suara -jaringan inibalikpapan.com- dia menekankan pentingnya mengenali faktor risiko pada ibu hamil, seperti pola makan dan kesehatan, serta pada janin, seperti kelainan gen.
Berdasarkan data dari buku A Practical Guide to Fetal Echodardiography, rata-rata ada 50 kasus PJB dari 1000 kelahiran hidup. Dr. Didi menyarankan tindakan pencegahan, termasuk konsumsi asam folat selama kehamilan dan skrining kelainan bawaan pada trimester 1 dan 2. Gejala PJB pada bayi meliputi kulit kebiruan, sesak napas, kesulitan makan, berat lahir rendah, nyeri dada, dan pertumbuhan lambat.
Untuk pencegahan, Dr. Didi merekomendasikan pemeriksaan Fetal Echocardiography yang melibatkan dokter spesialis anak neotatologi dan bedah jantung anak. Penanganan PJB bisa melibatkan tindakan intervensi bedah atau non-bedah, tergantung pada kondisi, dan pentingnya deteksi dini PJB semakin ditekankan dalam seminar tersebut.
“Penyakit Jantung Bawaan ada yang sembuh dengan sendirinya, namun ada juga yang harus menjalani tindakan intervensi, baik berupa terapi bedah seperti operasi paliatif Pulmonary Artery Banding pada kasus VSD besar, operasi ligase PDA, dan lain-lain, maupun terapi non-bedah seperti Balloon Atrial Septostomy (BAS) pada kasus TGA, pemasangan coil pada kasus VSD, ASD, PDA, dan tindakan lainnya,” urai Dr. Didi merinci.
BACA JUGA