Penyebab Kematian Remaja DA Masih Jadi Misteri, Peradi Soroti Kinerja Kepolisian
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Misteri kematian remaja DA (15) asal Manggar, Balikpapan Timur yang jenazahnya sudah dilakukan proses autopsi, tapi tak kunjung ada hasilnya. Turut menjadi perhatian Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kota Balikpapan.
Ketua Peradi Kota Balikpapan Dr Piatur Pangaribuan SH MH mengaku, ikut menyayangkan dan mempertanyakan tugas dan kinerja kepolisian Kota Balikpapan. Dia melihat kasus kematian remaja DA ini seolah-olah ada yang disembunyikan. Sehingga untuk hasil autopsi saja memerlukan waktu yang sangat lama.
“Inikan aneh, waktunya cukup lama tapi belum ada hasilnya,” ujar Piatur Pangaribuan saat dihubungin Inibalikpapan.com, Jumat (19/4/2024).
Menurut Piatur, kasus kematian remaja DA ini jangan dibiarkan begitu saja. Kasihan dengan pihak keluarga korban yang menunggu hasil autopsi. Tapi pihak kepolisian terutama Polsek Balikpapan Timur dan Polresta Balikpapan istilahnya tidak mampu menanganani kasus ini.
“Bayangkan lima bulan sudah hasil autopsi remaja DA tidak keluar, yang sejatinya dua pekan seharusnya sudah bisa tahu hasilnya,” akunya.
Piatur menambahkan, jika memang pihak SDM Polsek dan Polresta tidak mampu menangani kasus ini, bisa minta bantuan ke Polda Kaltim. Kalau tidak mampu juga kenapa gak minta bantuan ke Mabes Polri.
“Contohnya kasus kopi sianida Jesica dengan korban Mirna. Dimana pihak kepolisian sampai minta bantuan polisi luar negeri,” akunya.
“Jangan sampai kasus seperti ini terjadi di Balikpapan, apalagi jika keluarga korban ini tidak mampu,” akunya.
Peradi Siap Beri Bantuan
Pihaknya bahkan bersedia memberikan bantuan ke Polsek Balikpapan Timur dan Polresta Balikpapan, jika mengalami kesulitan dalam menentukan hasil autopsi jenazah Remaja DA.
“Kami siap bantu, kalau perlu kita komunikasikan langsung dengan Universitas Indonesia untuk hasil autopsinya,” akunya.
Kata Piatur, tak bisa dipungkiri kasus yang dialami remaja DA ini hanya segelintir dari berbagai kasus-kasus yang belum tuntas penanganannya atau di P21 kan. Untuk itu kedepannya SDM Polsek dan Polresta ini mesti diperbaiki baik itu kualitas dan kuantitasnya.
“Jangan sampai kasus ini terhenti ditengah jalan, kasihan keluarga korban yang mau menunggu sampai kapan hanya untuk mengetahui hasil autopsi,” tuturnya.
Sementara itu, hingga berita ini dimuat awak media sudah berulang kali mengkonfirmasi ke pihak Polresta Balikpapan terkait kematian remaja DA. Baik itu melalui Kasi Humas Polresta dan Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, hingga saat ini belum ada jawaban.
Begitu pula ke Humas Polda Kaltim, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Artanto hanya menyuruh awak media berkomunikasi dengan Polresta Balikpapan.
“Saran saya bisa jumpa Kasat reskrim Polresta Balikpapan untuk minta info perkembangan kasus nya atau jumpa dengan Kasi Humas Polresta Balikpapan,” kata Artanto.
Hasil Autopsi Belum Keluar
Untuk diketahui, kasus kematian remaja DA (15) asal Manggar, Balikpapan Timur yang meninggal pada Sabtu (28/10/2023) silam belum ada penyebabnya.
Remaja DA yang bersekolah di salah satu SMK di Kota Balikpapan ini ditemukan di dalam rumahnya dalam kondisi tidak sadarkan diri, oleh pihak keluarga yang kemudian dibawah ke RS Medika Utama Manggar.
Namun, setelah proses penanganan di RS Medika, kondisi DA dinyatakan meninggal, yang aneh pada bagian belakang tubuh DA timbul luka-luka lebam dan sekitar leher seperti ada lembam bekas cekikan.
Hingga kini penyebab kematian remaja cantik tersebut belum jelas. Padahal pihak kepolisian sudah melakukan proses autopsi ke jenazah almarhumah pada Selasa (14/11/2023). Dan hingga kini hasilnya belum ada.
BACA JUGA