Top Header Ad

Penyebab Tinggi Kasus Covid di Balikpapan, Salah Satunya Mutasi Virus dengan Masa Inkubasi 3-4 Hari

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Terkait pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid I di Kota Balikpapan mulai 15 sampai 29 Januari lalu tentunya ada beberapa evaluasi yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan.

“Mungkin tidak banyak yang mengamati memang secara total kasus bertambah, tetapi keterisian tempat tidur di rumah sakit itu berubah, ruang ICU memang masih penuh sama dengan sebelum PPKM, tetapi tempat tidur isolasi rumah sakit itu menurun,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty kepada media, Minggu (31/01/2021).

Dimana sebelum PPKM jilid I diberlakukan keterisiannya tempat tidur isolasi 90 persen, tetapi setelah dua minggu PPKM sekarang turun di angka 80 persen.

“Jadi mungkin kurang diamati saja bahwa ada pengaruh pelaksanaan dua minggu PPKM terhadap keterisian tempat tidur isolasi,” akunya.

Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa, secara nasional dilaporkan bahwa saat ini penularan itu terjadi oleh virus yang sudah bermutasi yaitu jenis virus D614G.

“Sekarang yang dominan bukan lagi virus wuhan, tapi virus D614G yang memiliki sifat penularan sangat cepat,” tuturnya.

Virus D614G lebih cepat dalam penularan yakni sekitar 3-4 hari saja berbeda dengan virus yang di Wuhan membutuhkan waktu 14 hari. ” Ini berdasarkan hasil penelitian 11 laboratorium di Indonesia. Nah sekitar 75 persen yang kena sekarang itu dari virus itu, “jelasnya.

Pada daerah-daerah dimana ada pergerakan manusia yang cepat, seperti di Balikpapan yang posisinya sebagai pintu gerbang Kaltim secara mobilitas orang sangat tinggi, maka risiko menularan sangat tinggi untuk Balikpapan.

“Jadi mari kita melihat posisi Balikpapan, banyak sisi kita menilai bukan hanya restoran, kafe ditutup. Banyak sisi untuk kita menganalisisa dampak PPKM dua minggu ini,” akunya.

Dikatakan Dio, dengan PPKM dilanjutkan seperti diketahui bersama bahwa strategi yang ditetapkan untuk dua minggu kedepan adalah melakukan pembatasan lingkungan, jadi pergerakan orang di lingkungan itu yang dibatasi dengan juga pembatasan pada perkantoran dan perusahaan.

“Jangan terlalu banyak tugas-tugas keluar daerah dulu, jangan banyak pertemuan di perkantoran, terutama kegiatan yang bersifat rapat pertemuan yang ada makan bersama, karena banyak sekali penularan dari situ,” tutup Dio.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.