Perawatan Anti Ribet, Yamaha WR 155 R Siap di Segala Medan

Pakai Yamaha WR 155 R, bisa disegala medan (foto dokumen Yamaha)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com -Kehadiran Yamaha WR 155 R melengkapi koleksi pilihan motor di kelas off-road yang patut diperhitungkan.

Motor trail ini minim perawatan. Penggunanya hanya perlu memperhatikan hal-hal dasar perawatan otomotif saja.

Muhammad Haidir sebagai Instruktur Surya Timur Sakti Jatim (STSJ) menerangkan, Yamaha WR 155 R merupakan produk Yamaha di kelas motor trail keluaran tahun 2020. Kemudian sempat ada pembaruan warna di tahun 2021 dan hingga kini ada banyak penggunannya di Balikpapan.

“Selama ini belum ada keluhan segala macam, misalnya soal engine belum ada. Cuma terkait WR 155 ini ada recall secara nasional,” ujarnya, kepada Inibalikpapan.com, Sabtu (22/7/2023).

Menurutnya hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap performa Yamaha WR 155 R. Ia menjelaskan, ada penyesuaian bearing depan WR 155 R.

“Cuma keluhan masalah bearing depan WR untuk di daerah kita Kalimantan, belum ada. Mungkin ada ditemukan di Jawa, bearingnya agak oblak, makanya langsung diadakan recall,” terangnya.

Ia menyebut, bila ada keluhan terkait bearing, pihaknya langsung menggantikan bearingnya. Selain dari itu, engine dan body WR 155 R sudah dipastikan sangat aman dan sejauh ini tidak ada keluhan. Menurutnya sisi perawatan WR 155 R tergolong mudah. Secara umum sama seperti motor-motor sport lainnya. Namun karena kelasnya trail maka pengguna hanya perlu memperhatikan filter udaranya.

“WR 155 sudah injeksi. Jadi mungkin karena ini terkait motornya untuk kebutuhan di semi hutan atau jalan yang berdebu, mungkin yang perlu diperhatikan lebih ke filter udara. Pastinya lebih cepat kotor karena track yang dia lalui lebih berdebu. Selebihnya kalau untuk perawatan sama saja dengan motor lain,” terangnya.

Ia memastikan motor ini cocok digunakan sebagai motor off-road namun juga tangguh digunakan on road. “Tentunya dari basic bawaan dealer sudah pakai ban tahu, ban trail. Jadi basicnya untuk jalanan track off-road,” katanya.

Menurutnya tidak apa-apa bila WR 155 digunakan sehari-hari untuk trek jalan raya beraspal. Kebanyakan, pengguna yang tinggal diperkotaan pasti menggunakan motor ini di jalan umum. Cuma dimodifikasi atau disesuaikan dengan kebutuhan.

“Mungkin bannya diganti ke tipe supermoto. Ban untuk on road. Diganti di area ban dan pelangnya. Soalnya ban off-road kalau dipakai di jalan raya cepat habis (aus), makanya kebanyaka dimodifikasi ke han on-road,” katanya.

Menurutnya sejauh ini ada banyak pengguna yang melakukan modifikasi di bagian tersebut untuk menunjung kebutuhan berkendara di perkotaan. “Kalau dari segi tampilan kan lebih ganteng juga,” katanya.

Selain itu, perawatan rutin yang mesti diperhatikan pengguna WR 155 R yakni rutin melakukan pergantian oli per 2.500 kilometer.

“Kalau menurut saya penggunanya di Balikpapan sudah lumayan banyak. Kebanyakan anak-anak muda yang memakai motor ini untuk di kota pasti langsung ganti pleg sama bannya. Karena lebih ganteng tampilannya. Seperti supermoto,” tukasnya.

Senada, Manager Servis Yamaha Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kamtira) Alian Noor mengatakan, perawatan WR 155 R tergolong sama dengan motor lainnya. “Sampai saat ini tidak ada laporan penanganan kendala WR 155,” kata kepada Inibalikpapan.com, Sabtu (22/7/2023).

Dia menjelaskan, tipe WR digunakan untuk dua tipe medan. Diutamakan untuk medan off-road. Ia menerangkan, yang perlu diperhatikan terkait suspensi. Karena biasanya, pengguna WR 155 lebih banyak digunakan di kedan off-road seperti perkebunan dan lainnya.

“Biasanya di medan yang ekstrem, untuk trabasan. Nah biasanya yang diperhatikan suspensi, kemudian juga kampas kopling karena menggunakan transmisi dan yang paling penting memperhatikan oli dan radiator serta fungsi pengeremannya,” urainya.

Ia menyarankan, pengecekan dilakukan minimal 1 bulan sekali. Apalagi jika sering digunakan.

Menurutnya rata-rata pengguna WR 155 di Balikpapan perorang. Berbeda dengan pengguna di daerah lain seperti di Sangatta, Tanah Grogot di Kabupaten Paser dan Melak, yang lebih banyak membentuk komunitas pengguna WR 155.

“Karena rata-rata daerah pinggiran itu masih banyak daerah perkebunan. Banyak digunakan untuk menunjang pekerjaan. Ada juga sebagian komunitas yang trabasan,” terangnya.

Selain itu, Ali, sapaanya, mengatakan bahwa WR 155 bisa menjajal dua medan. Nah, biasanya komunitas yang hobi touring antar daerah, memodifikasi kendaraannya menjadi jenis supermoto.

“Biasanya mereka rubah ban dan yang disesuaikan dimensi diameter velg jadi lebih kecil. Kemudian ban jadi ban kota, sama biasanya shock (suspensi) direndahkan lagi,” katanya.

Menurutnya, pengguna di Balikpapan dan Samarinda juga ada sebagian yang memodifikasi kuda besinya. Namun tidak banyak.

“Saya pernah survei pengguna WR, banyak daerah pinggiran malah yang hobi trabasan biasanya ada merubah sedikit,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.