Percepat Elektrifikasi dan Pengembangan EBT, PLN Raih Pendanaan World Bank USD581,5 Juta

JAKARTA,Inibalikpapan.com  – PT PLN (Persero) melakukan kolaborasi pendanaan dengan World Bank, Canada Clean Energy & Forest Climate Facility dan Clean Technology Fund. Bantuan pendanaan Sebesar USD581,5 juta untuk mendukung peningkatan akses elektrifikasi di Indonesia.

Program transisi energi serta digitalisasi perseroan ditandai dengan penandatanganan skema hibah dan perjanjian pinjaman langsung dengan Sovereign Guarantee. Program ini bertajuk Indonesia Sustainable Least-cost Electrification-1 (ISLE-1). 

ISLE-1 merupakan program-based loan dalam rangka dukungan World Bank dan Partner Pembangunan terhadap peningkatan akses elektrifikasi. Peningkatan kesiapan grid terhadap integrasi energi baru-terbarukan (EBT) atau renewable energy dan peningkatan kapasitas operasional teknologi informasi PLN.

Baca juga :

Bantuan Pendanaan PLN untuk Elektifikasi Indonesia 100 Persen

Penyusunan program ini mendapat asistensi teknis dan pendanaan dari Sustainable Renewables Risk Mitigation Initiative (SRMI) yang dikelola oleh Energy Sector Management Assistance Program (ESMAP).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menilai pentingnya kerja sama pendanaan World Bank melalui program ISLE-1. Pendanaan ini untuk pembiayaan rencana distribusi, transmisi, dan pembangkit listrik menuju elektrifikasi Indonesia 100 persen. 

Program ini juga akan membiayai korporasi untuk peningkatan bauran energi baru terbarukan, mengurangi biaya pembangkitan, dan memperkuat kapasitas keuangan dan operasional PLN.

“ISLE-1 berfokus pada dua wilayah yakni Maluku dan Nusa Tenggara, karena kedua wilayah tersebut memiliki tingkat elektrifikasi yang rendah dan rata-rata biaya pembangkit listriknya tinggi,” ujar Darmawan.

PLN mengakui bahwa transisi energi tidak bisa dijalankan sendiri. Sebagai lokomotif transisi energi. PLN terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi dari tantangan yang ada.

“Transisi energi tidak bisa dijalankan dalam suasana kesendirian, karena terdapat tantangan teknis, strategis, operasional, dan juga pendanaan. PLN telah memetakan seluruh tantangan tersebut sehingga setiap tantangan dapat diatasi, dapat dimitigasi, dan dapat dikelola. Agar bisa terus maju dan mencapai misi transisi energi,” ujar Darmawan.

Dukung Investasi Jaringan

Direktur World Bank untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk mengatakan, World Bank siap mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai 100 persen elektrifikasi dan percepatan EBT. Pendanaan ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara. Investasi jaringan yang dibutuhkan dengan permintaan listrik yang besar, khususnya wilayah di Kepulauan Bagian Timur.

“World Bank siap mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai 100 persen elektrifikasi. Tingkat elektrifikasi rumah tangga yang lebih besar. Khususnya di Kepulauan Bagian Timur, akan memberikan peluang ekonomi tambahan, terutama bagi perempuan,” ujar Turk.

Tak hanya elektrifikasi, Turk juga menyebut pendanaan program ISLE-1. Juga diperuntukkan untuk mendukung pengembangan EBT di Indonesia. 

“Investasi pada energi terbarukan yang penting untuk menjadikan sektor ini berada pada jalur yang lebih efisien dan berkelanjutan sekaligus meningkatkan keterjangkauan dan keandalan”, ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.