Perdana, Wali Kota Balikpapan Ikuti Pendataan Regosek
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Bertempat di Rumah Jabatan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud yang didampingi sang istri mengikuti pendataan perdana sekaligus pencanangan registrasi sosial ekonomi (Regosek) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statitik(BPS) Kota Balikpapan, pada Sabtu (15/10/2022).
Wali Kota Balikpapan Rahad Mas’ud mengaku, mendukung program BPS untuk mendata dan ini juga menjadi program nasional yang harus didukung.
“Saya berharap warga menyambut baik jika didata ke rumahnya masing- masing karena tujuan mendukung program pemerintah,” kata Rahmad Mas’ud kepada media, Sabtu (15/10/2022).
Kata Rahmad, yang didata banyak mulai dari keluarga, aset, pekerjaan, yang ditanggung misalnya BPJS.
“Total ada sekitar 83 pertanyaan,” akunya.
Sedangkan, Kepala BPS Kota Balikpapan, Dr Mustaqim mengatakan, hari ini kegiatan registrasi sosial ekonomi ini mulai dilaksanakan, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab warga, diantaranya tentang sosial demografis, kondisi perumahan, sanitasi juga ada ketenagakerjaan, kependidikan, dan UMKM .
“Yang kita kumpulkan datanya tujuannya untuk penyusunan basis data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat,” kata Mustaqim.
Kata untuk di Kota Balikpapan pelaksanaan pendataan dimulai pak Walikota dan selanjutnya seluruh petugas sebanyak 1.104 mulai mendata ke rumah tangga yang diawali kemarin sebagian sudah koordinasi dan melapor ke lurah, camat dan hari ini ke rumah-rumah warga.
“Semua usaha mudah-mudahan dimudahkan dalam pendataan ini dan diberikan kelancaran dalam mengumpulkan data-datanya karena akan digunakan dalam jangka panjang di 2024 data itu harus bisa dimanfaatkan untuk program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat ini,” jelasnya.
Adapun dasarannya seluruh warga yang ada di Kota Balikpapan dan Indonesia pada umumnya harus didata, tidak terkecuali, ternasuk ABK di Kapal itu termasuk menjadi sasaran dilakukan pendataan.
“Tujuan untuk menyajikan satu basis data, pendataan basis data ini dalam rangka reformasi perlindungan sosial ini pertama kali dilakukan, sebelumnya ada pendataan- pendataan serupa tapi tidak menyeluruh sampai seluruh warga negara atau kisaran 40 persen warga,” akunya.
“Pendataan ini dilakukan dalam waktu satu bulan, di mulai 15 Oktober hingga 14 November 2022,” tambahnya.
Menurut Mustaqim, kalau penolakan sebagian ada masyarakat sibuk, tapi kami coba berkali- kali nanti dan kami sampaikan ke petugas untuk bisa menyampaikan sehingga diharapkan jadi penerimaan bukan penolakan.
“Diharapkan juga warga mau menerima kedatangan petugas dan diharapkan menyesuaikan kondisinya masing masing,” katanya.
“Total Kepala keluarga yang akan didata ada 240 ribuan, tapi nanti kita lihat lagi setelah pendataan ini atau lebih dari itu,” sambungnya.
Untuk diketahui, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut program pemerintah bisa lebih tepat sasaran. Caranya dengan implementasi registrasi sosial ekonomi (Regsosek).
Menurutnya, Regsosek adalah pendataan secara komprehensif penduduk Indonesia. Melingkupi demografi, perumahan, kondisi disabilitas, kepemilikan aset hingga informasi geospasial. Bahkan, mencakup juga presiden dan pejabat negara.
Pelaksanakanaan registrasi sosial ekonomi aatau regsosek ini merupakan titik utama dari perjalanan panjang kita untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa,” kata dia dalam acara bertajuk ‘Mengawal Reformasi Sistem Perlindungan Sosial melalui Registrasi Sosial Ekonomi’, Rabu (14/9/2022).
Suharso menerangkan, dalam kondisi saat ini dunia diahadapkan dengan upaya untuk bangkit dari kondisi pandemi. Ditambah, adanya tantangan dan krisis di berbagai aspek kedepannya.
Sebagai contoh, pemerintah mengambil langkah dalam memberikan perlindungan sosial seperti bantuan sosial Langkah ini perlu diperkuat, dan salah satu caranya melalui Regsosek yang akan dilakukan BPS pada Oktober mendatang.
“Ini perlu diperkuat, disatupadukan disempurnakan terutama benar-benar efektif mencapai tujuannya sasarannya agar kita bisa kurangi exclussin dan inclussion error,” kata dia.
Suharso mengungkap, Regsosek memiliki dua pilar. Pertama, adalah proses pemutakhiran data sehingga bisa lengkap dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
“Regsosek berusaha akan mewujudkan pilar tersebut. Dengan data yang memadai, program pemerintah akan menjadi tepat sasaran dan berdaya ungkit yang maksimal,” tegasnya.
BACA JUGA