Implementasi Transformasi Digital, BLPT Gandeng Balai Tekkom Wujudkan Nusantara Baru Pendidikan Maju
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Dasar dan Menengah mengadakan sinergitas dengan Balai Tekkom sebagai inisiasi untuk menindak lanjuti tantangan implementasi transformasi digital di sektor pendidikan.
Sinergitas ini terwujud dalam Rapat Koordinasi BLPT dan Balai Tekkom yang ke dua bertajuk ‘Nusantara Baru Pendidikan Maju Bersama BLPT dan Balai Tekkom’, dilaksanakan Rabu (30/10/2024) di Hotel Swiss Bell Balikpapan.
Kegiatan ini dibuka langsung Seketaris Provinsi Kaltim Sri Wahyuni dan diikuti 38 perwakilan Provinsi yang ada di Indonesia.
Seketaris Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, sejauh ini untuk digitalisasi pihaknha mempunyai programnya di Tekkom yang mana beberapa pengajaran media digital sekolah-sekolah kita lakukan. Tinggal nanti pengutan subtansi atau pemanfaatan infrastruktur digital dimiliki oleh sekolah dan guru yang diperkuat.
“Mudah-mudahan dengan rakor ini bisa mendapatkan hal baru untuk memperkaya pengenalan digital di sekolah-sekolah,” ujar Sri Wahyuni saat diwawancarai media, Rabu malam (30/10/2024).
Wahyuni menambahkan, tantangan di Kaltim ini salah satunya daerah blank spot, meski perangkatnya ada. Tapi dukungan frekuensinya dibutuhkan begitu juga dengan listrik ada beberapa daerah kapasitas listriknya terbatas.
“Kemudian tenaga pendidik sehingga diharapkan ada pelatihan dan penambahan kemampuan tenaga pendidik terkait digitalisasi,” akunya.
Kata Wahyuni, Chat Gpt diperlukan tapi bagaimana hal itu tidak membuat tergantungan dan menjadikan anak didik kehilangan kemampuan untuk mengasah analisis dan penyelesaian persoalan.
“Teknologi itu dibuat untuk membantu menyelesaikan persoalan bukan membuat AI lebih pintar dari pada penggunanya,” imbuhnya.
“Ketika listrik mati tidak bisa berbuat apa-apa sehingga bagaimana proses digital harus saling melengkapi pola pikirnya. Kemudian ditanamkan kepada anak didik ketika belajar tentang digital,” sambungnya.
Infrastruktur Harus Mendukung
Sementara itu, Kepala BLPT Wibowo Mukti menerangkan, di dalam rakor ini pihaknya memiliki program kerja yang sama antara daerah dengan Kementerian. Sehingga jika bicara transformasi pendidikan ada beberapa aspek yang dipahami. Pertama terkait infrastruktur baik itu yang utama berupa alat dan pendukung seperti listrik. Kedua terkait konten digital sudah ada atau belum.
“Kemudian yang ketiga berkaitan dari kompetensi SDM bisa menggunakan platform digital yang dibutuhkan,” kata Mukti.
“Hal ini yang diperlukan untuk menyamakan persepsi dan langkah diseluruh provinsi yang ada di Indonesia,” sambungnya.
Ketika bicara tentang transformasi digital, ekosistemnya juga harus terbentuk seperti infrastruktur, subtansi dari konten, SDM dalam hal kompetensinya.
Oleh karena itu dari seluruh Balai pihaknya punya program yang sama untuk membuat ekosistem yang luar biasa. Dalam mendukung transformasi digital.
Terkait blank spot setiap daerah di Indonesia tentu punya karakteristik dan tantangan berbeda. Untuk mengatasi itu pihaknya berkomunikasi dengan Kementerian Kominfo yang menyediakan layanan akses.
“Mereka yang akan memberikan solusi seperti apa terkait dengan infrastruktur jaringan khusus untuk daerah yang belum tersentuh internet,” akunya.
Sedangkan, salah satu peserta Melky Klay perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Pegunungan mengatakan, pihaknya berharap agar program-program yang saat ini dibahas dalam rakor. Agar bisa diimplementasikan di Papua Pegunungan, karena daerah baru dan belum memiliki fasilitas yang memadai.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi, memang programnya bagus. Hanya saja dengan kesiapan yang ada di Papua Pegunungan belum bisa maksimal,” kata Melky.
“Kami tentunya juga ingin segera melaksanakan program-program yang dibuat, dan segera menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Termasuk meningkatkan SDM kami di Papua Pegunungan,” pungkasnya.
BACA JUGA