Perputaran Ekonomi Pada Mudik Lebaran Tahun ini Diperkirakan Capai Rp 240,1 Triliun
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Perputaran ekonomi pada mudik dan ibur lebaran tahun ini diproyeksikan mencapai Rp 240,1 triliun. Karena diperkirakan jumlah arus mudik meningkat.
Demikian disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam siaran persnya
“Ini tentunya patut kita syukuri, tapi kita harus juga mengantisipasi agar pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif tetap menerapkan seluruh protokol CHSE, protokol keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan lingkungan,” kata Sandiaga
Dimana pergerakan arus mudik diperkirakan naik sekitar 44,8 persen dibanding tahun lalu atau total sebesar 123,8 juta orang. Tahun lalu, saat arus mencapai 85,5 juta orang.
Jumlah hari libur yang lebih panjang maupun relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan yang menjadi salah satu penyebab tingginya arus mudik lebaran tahun ii.
“Hal ini sesuai dengan strategi kita. Maka, dengan asumsi menggunakan basis pengeluaran wisatawan nusantara saat mudik lebaran periode 2019-2021 sekitar 1,94 juta,” ujarnya
“Maka diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp150 triliun ke Rp240,1 triliun,”
Menurutnya, Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Kebijakan Strategis telah melakukan survei lapangan ke beberapa lokus yang menjadi titik pergerakan mudik.
Yaitu Pulau Jawa terutama Jateng dan Jabar (Cirebon), Sulawesi terutama Makassar, Lampung, dan Sumatra khususnya di daerah sekitar Kota Padang, sebagai jalur utama arus mudik untuk perwakilan wilayah barat tengah dan timur.
Lima daerah asal perjalanan terbanyak pada lebaran 2023 adalah Jawa Timur sebesar 17,1 persen, Jawa Tengah 15,1 persen, Jabodetabek 14,8 persen, Jawa Barat Non Bodebek 12,1 persen, dan Sumatra Utara 3,6 persen.
“Kemudian lima daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 26,45 persen, Jawa Timur sebesar 19,87 persen, dan beberapa daerah lainnya,” ujar Sandiaga.
Selain itu, juga melakukan survei secara online yang dilakukan mulai 31 Maret hingga 28 April 2023. Berdasarkan data sementara survei hingga 14 April 2023, sebanyak 77,6 persen responden menyatakan akan melakukan perjalanan mudik selama libur lebaran 2023 dan 92 persen responden menyatakan akan berwisata selama periode libur lebaran 2023.
Adapun untuk preferensi daya tarik wisata, responden yang memilih pantai/danau/laut sebesar 64,5 persen, pusat kuliner 54 persen, pegunungan/agrowisata 51,3 persen, taman rekreasi 36,5 persen, dan desa wisata 29,6 persen.
“Ini adalah peluang buat rekan-rekan semua dalam upaya memperkuat kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja,” kata Sandiaga.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, menambahkan, dari hasil survei juga diketahui bahwa masyarakat yang tidak mudik sebesar 92 persen menyatakan juga akan berwisata di momen libur lebaran dengan memilih destinasi di sekitar lokasi sekitar.
“Jadi intinya semua orang ingin berwisata,” kata Nia.
Nia mengajak, dalam merencanakan liburan masyarakat hendaknya dapat melakukan perencanaan dari jauh-jauh hari. Karena berdasarkan hasil survei tersebut juga, diketahui sebanyak 63,4 persen menyatakan merencanakan liburan mereka kurang dari satu bulan.
“Ketika (memesan perjalanan) last minute, pasti harga menjadi mahal. Ini juga menjadi satu hal yang harus kita edukasi kepada masyarakat bahwa berlibur itu direncanakan dari jauh-jauh hari. Marilah jadi traveler yang bijak merencanakan perjalanan yang jauh lebih awal sehingga harga-harga pasti lebih bagus,” ujarnya.
Dalam upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan, Kemenparekraf juga telah mengirimkan surat himbauan dan sosialisasi peningkatan keamanan dan keselamatan wisatawan bahari.
Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Oneng Setya Harini, menjelaskan, telah berkoordinasi dengan berbagai kementerian/lembaga lainnya terkait persiapan libur lebaran tahun 2023 untuk turut serta mengatur dan memantau arus mudik serta destinasi-destinasi pariwisata yang berpotensi mengalami lonjakan pengunjung. “Kemenparekraf juga telah mengeluarkan Surat Imbauan Pemantauan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2023 kepada seluruh Dinas Pariwisata Provinsi di Indonesia untuk memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daya tarik wisata dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik serta persiapan koordinasi dengan pihak terkait seperti rumah sakit, kepolisian dan lainnya,” kata Oneng
BACA JUGA