Pertahankan Slogan Kota Minyak, Tugu Kilang Minyak Bakal Jadi Obyek Wisata Baru

Tugu Kilang Minyak

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan akan menetapkan Tugu Kilang Minyak akan dijadikan obyek wisata baru. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan Doortje Marpaung.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah membahas rencana menetapkan Tugu Kilang Minyak menjadi obyek wisata. Rencananya Tugu Kilang Minyak yang saat ini berada di Karang Anyar itu akan dipindahkan ke tempat yang strategis.

“Kami dengan Pertamina tengah membahas soal Tugu Kilang Minyak. Nanti rencananya akan kami tempatkan di suatu tempat yang strategis, yang bisa dikunjungi masyarakat,” ujarnya.

Rencana menetapkan Tugu Kilang Minyak tersebut, bukan tanpa alasan karena sebelum Beruang Madu ditetapkan sebagai maskot Balikpapan, jauh sejak tahun puluhan tahun silam, Kota Balikpapan telah dikenal sebagai Kota Minyak.

“Supaya slogan Kota Minyak ini bisa dinikmati pengunjung. Ini masih dalam pembahasan dengan Pertamina,” ujarnya lagi.

Dalam sejarah Kota Balikpapan, ketika ditetapkannya HUT Kota pada 10 Februari tanggal tersebut, adalah pengeboran minyak pertama di Kota Balikpapan yang dilakukan oleh perusahaan Mathilda pada 10 Februari 1897.

Bahkan Persiba Balikpapan yang merupakan klub kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan awalnya dkenal dengan julukan Tim Selicin Minyak. Meski kini lebih populer dengan sebutan skuat Beruang Madu.

Selain itu lanjut dia, pengelola objek wisata juga mulai berbenah menyongsong tatanan new normal atau kebiasaan baru. Seperti obyek wisata milik Inhutani di Kilometer 10 Balikpapan Utara yang tengah dibenahi.

“Nantinya akan ada spot-spot foto dan sebagainya. Lamaru pun demikian, juga mulai berbenah. Kami berharap nantinya akan muncul objek wisata baru yang bekerja sama dengan swasta,”katanya.

Dia menambahkan, dalam tatanan baru new normal jumlah pengunjung dibatasi hanya sekitar 50 persen. Kalau hari biasa sekira 1.000 jiwa dan akhir pekan 5.000 orang, mungkin pembatasan nanti turun 50 persen,” tandasnya.

 

 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.