Top Header Ad

Pertama Kalinya, Benjamin Netanyahu Wajib Hadiri Sidang Terkait Kasus Korupsi

Benjamin Netanyahu Korupsi
Setelah sekian lama tertunda, Benjamin Netanyahu harus hadiri sidang kasus korupsi (YouTube IsraelPM)

TEL AVIV, inibalikpapan.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan bersaksi pada Selasa (10/12/2024) untuk pertama kalinya dalam sidang kasus korupsi yang sudah berlangsung lama.

Kehadirannya itu berdasarkan perintah pengadilan karena ia sudah dapatkan penundaan untuk memulai sidang pengadilannya.

Penundaan itu sejak negara tersebut lancarkan perang melawan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza selama lebih dari setahun.

Namun pada hari Kamis, (12/12/2024) para hakim memutuskan bahwa ia harus mulai bersaksi.

Didakwa dengan korupsi, penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, Benjamin Netanyahu akan bersaksi tiga kali seminggu, kata pengadilan.

Netanyahu didakwa pada tahun 2019 dalam tiga kasus yang melibatkan hadiah dari teman-teman jutawan.

Dugaan lain adalah ia mencari bantuan regulasi untuk taipan media sebagai imbalan atas liputan yang menguntungkan.

Benjamin Netanyahu Sangkal Telah Lakukan Tindakan Korupsi

Menjelang tanggal pengadilannya, Netanyahu menghidupkan kembali retorika pra-perang yang sudah populer terhadap penegakan hukum, dengan menggambarkan penyelidikan terhadapnya sebagai fiktif.

Ia menyangkal tuduhan tersebut dan mengaku tidak bersalah.

“Ancaman nyata bagi demokrasi di Israel tidak berasal dari perwakilan rakyat yang dipilih. Tetapi dari beberapa pihak penegak hukum yang menolak menerima pilihan pemilih. Dan mencoba melakukan kudeta dengan investigasi politik yang tidak dapat diterima dalam demokrasi mana pun,” katanya dalam sebuah pernyataan sepekan lalu.

Pada konferensi pers Senin (9/12/2024) malam, Netanyahu mengatakan bahwa ia telah menunggu selama delapan tahun untuk dapat menceritakan kisahnya.

Ia menyatakan kemarahannya atas cara perlakuan para saksi selama investigasi.

Sebelum perang, masalah hukum Netanyahu memecah belah warga Israel dan mengguncang politik Israel melalui lima putaran pemilihan umum.

Upaya pemerintahnya tahun lalu untuk mengekang kekuasaan peradilan semakin memecah belah warga Israel.

Serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan perang Gaza yang terjadi setelahnya membuat persidangan Netanyahu terlupakan

Namun, seiring berlanjutnya perang, persatuan politik pun runtuh.

Dalam beberapa minggu terakhir, anggota kabinet Netanyahu termasuk menteri kehakiman dan kepolisiannya bentrok dengan badan peradilan.

Berkuasa hampir secara berurutan sejak 2009, Benjamin Netanyahu, 75 tahun, adalah pemimpin Israel yang paling lama menjabat dan PM pertama yang didakwa melakukan kejahatan, dalam hal ini tindak pidana korupsi.

Masalah hukum dalam negerinya bertambah parah bulan lalu ketika Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya.

Selain dirinya, surat penangkapan itu juga untuk mantan kepala pertahanannya Yoav Gallant dan seorang pemimpin Hamas, atas tuduhan kejahatan perang dalam konflik Gaza.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.