Pertamina dan Pemkab Nunukan Deklarasi Penggunaan Elpiji Bright Gas
NUNUKAN, Inibalikpapan.com – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan menggelar Deklarasi Penggunaan Elpiji Bright Gas khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kabupaten, Sabtu (13/10).
Langkah itu sebagai unpaya menekan untuk peredaran tabung gas ukuran 14 kg berwarna kombinasi hijau dan pink dari Malaysia yang sangat marak mengingat Nunukan berbatasan dengan Tawau yang merupakan salah satu kota di Malaysia.
Acara yang digelar di Ballroom Hotel Laura Nunukan itu, dihadiri Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid dan Region Manager Domestic Gas Pertamina MOR VI Tiara Tesaufi.
Dalam kesempatan itu, Tiara Tesaufi menuturkan, Deklarasi Penggunaan Elpiji Bright Gas merupakan program Pertamina untuk lebih memperkenalkan produk Bright Gas. Sejalan dengan kebiajkkan Pemerintah Kabupaten yakni membudayakan pemakaian produk dalam negeri, termasuk gas elpiji.
“Berbeda dengan deklarasi serupa di wilayah lain yang fokus mengajak ASN untuk beralih dari produk LPG subsidi ke non subsidi, deklarasi di Kabupaten Nunukan difokuskan agar ASN lebih memilih pakai LPG dari Indonesia dibandigkan produk negara tetangga. Hal ini menjadi tantangan tersendiri mengingat produk negara tetangga telah hadir cukup lama di Nunukan”, kata Tiara.
Dia mengungkapkan, persebaran tabung LPG Bright Gas di Kabupaten Nunukan berkisar di angka 500 tabung per bulan. Ke depannya, Pertamina siap menambah kapasitas kapal yang mengangkut elpiji langsung dari Balikpapan sembari menunggu rampungnya pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Tarakan yang akan mempermudah supply ke Kabupaten Nunukan dan sekitarnya.
“Pertamina hadir di Nunukan bukan hanya sebagai institusi bisnis melainkan hadir sebagai wakil pemerintah. Ke depannya tidak hanya sebatas penjualan produk, namun kehadiran kami bisa berupa kerjasama lainnya seperti pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)”, imbuh Tiara.
Sementara Asmin Laura Hafid menyatakan dengan 590 km garis perbatasan, kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan lebih kompleks dibandingkan wilayah lain, termasuk penggunaan produk dalam negeri yang masih kurang diminati.
“Ini merupakan PR kita bersama dan edukasi merupakan salah satu hal yang tengah kami lakukan. Masyarakat perlu mengetahui bahwa dengan menggunakan produk dalam negeri dapat memicu dan memacu perekonimian bangsa. Walaupun terkadang lebih murah, tapi ini terkait harga diri bangsa yang selayaknya tidak dapat dibeli oleh bangsa lain”, ujar Laura.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini Pemerintah Kabupaten Nunukan akan membuat dan menyebarluaskan surat edaran kepada lebih dari 4000 ASN di Nunukan sekaligus bersama-sama dengan Pertamina untuk melakukan edukasi terkait penggunaan LPG asli Indonesia.
“Sudah banyak yang tahu Nunukan adalah Kota Perjuangan. Tugu dwikora masih berdiri kokoh sebagai bukti. Ayo sama-sama kita kobarkan Api Cinta Indonesia di perbatasan”, pungkas Laura yang dinobatkan sebagai Duta Bright Gas
BACA JUGA