Pertamina Klaim Ada Penambahan Kuota Premium dan Solar di Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pertamina Kalimantan menyatakan, tidak pernah mengurangi kuota BBM khususnya premium dan solar di Kota Balikpapan. Justru Pertamina mengklaim ada penambahan untuk solar dan premium sejak November 2018.
Hal itu sekaligus menjawab kritikan terkait adanya antrian panjang, bahkan menginap sopir truk di SPBU hanya untuk mendapatkan solar. Demikian disampaikan Manager Retail Fuel Marketing Pertamina Kalimantan Muhamad Reza didampingi Manager Communications and CSR Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha (21/2).
“Terus untuk kalau penyaluran khususnya jenis bahan bakar tertentu dan jenis bahan bakar khusus, kalau dibandingkan dengan tahun lalu memang justru di Balikpapan ini sudah bertambah peremiumnya ya maupun solarnya juga,” ujar Reza.
“Bahkan dibanding periode bulan yang sama, tahun lalu penambahan dari Pertamina saat ini Premium bertambah sekitar 20% dan Solar bertambah sekitar 40%,”sambungnya.
Dia mengungkapkan, selama ini Pertamina selalu merepos jika ada laporan maupun masukkan dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) maupun Pemerintah Daerah terkait pelayanan ataupun penyaluran dan distribusi BBM
“Kita sangat sangat responsive dengan apa saran dan arahan dari orang yang membuat kebijakkan dan para pelaku industry. Ada arahan dari Dishub bahwa penyaluran solar untuk di dalam kota, di Gunung Guntur, di Gunung Malang, di Kebun sayur itu mulai jam 06.00 pagi itu kita ikuti juga,” jelasnya.
“Tapi ya dengan kondisi yang ada kita mencoba mencari titik tengahnya sehingga itulah kita ikuti apa kata dari pembuat kebijakkan, pelaku industry. Kita juga berkoordinasi dengan teman-teman dari APTRINDO kalau memang ada masukkan-masukkan kita ikuti dan kita sesuaikan semaksimum mungkin yang kita bisa,”tandasnya.
Dia mengungkapkan, selama ini untuk solar maupun premium sudah ada kuotanya atau sengaja dikendalikan. Sehingga tidak mungkin penyalurannya melebih dari kuota yang telah ditentukan Pemerintah
“Untuk bahan bakar tertentu dan bahan bakar khusus kan memang ada kuotanya. Kalau misalnya kita tidak melakukan pengendalian sesuai dengan kuota nanti jebol juga, sama juga kita tidak mengindahkan aturan dari BPH Migas,” ujarnya
“Kalau mungin solusinya tolong di gelontorkan solar, tentunya itu bukan suatu solusi bagi kami. Karena ya itu tadi ada pembatasannya,”lanjutnya.
Soal adanya sopir truk yang menginap di SPBU Kilometer 14 Balikpapan Utara, dia mengatakan, kemungkinan datang pada malam hari. Karena SPBU tidak ada yang buka 24 jam. Tapi khusus di SPBU kebun Sayur untuk solar dilayani hingga pukul 04.00 pagi.
“Adanya konsumen yang menginap di SPBU di km 14 dimungkinkan karena saat konsumen datang saat malam hari dan SPBU sudah jam tutup. Pelayanan malam hari truk besar masih dapat dilayani di SPBU Kebun Sayur yang melayani solar sampai jam 03.00 – 04.00 pagi,” ujarnya.
Pertamina juga membantah, jika hanya SPBU Gunung Guntur dan Karanganyar yang melayani premium angkutan kota. Karena, SPBU MT Haryono, Kebun Sayur, “Manggar dan Kilometer 9 juga melayanipremium.
“Tidak benar bahwa SPBU yang melayani angkot Premium di Balikpapan hanya dua SPBU di Gn Guntur dan SPBU Karanganyar, mereka masih bisa mengisi di SPBU MT Haryono, SPBU Kebunsayur, SPBU Manggar dan SPBU Kilometer 09,” tukasnya.
BACA JUGA