Top Header Ad

Pertamina MOR VI Kalimantan Raih 6 Proper Hijau dari KLHK

Program Klinik Gizi SEHATI (Sehat Anak dan Ibu Tercinta) di Banjarmasin Kalimantan Selatan

BALIKPAPAN – Pertamina Marketing Operation Region  (MOR) VI Kalimantan meraih 6 predikat hijau pada Program Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

Predikat hijau tersebut diraih oleh unit-unit operasi Pertamina MOR VI yang tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Ketiga wilayah operasi tersebut menyumbang masing-masing 2 Proper Hijau.

Di wilayah Kalimantan Timur, unit operasi yang mendapatkan Proper Hijau yaitu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sepinggan dan Integrated Terminal (IT) Balikpapan. Kemudian menyusul di Kalimantan Barat yaitu DPPU Supadio dan IT Pontianak. Dan di wilayah Kalimantan Selatan diraih oleh DPPU Syamsudin Noor dan IT Banjarmasin.

Susanto August Satria, Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR VI mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaan prestasi bagi kinerja kami menerima penghargaan Proper yang bergengsi ini.

“Kami sebagai sebuah korporasi berusaha terus optimal untuk dapat memberikan pelayanan secara optimal dalam hal operasional industri hilir migas dengan tentunya juga memperhatikan kontribusi dari sisi aspek sosial, lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan menjalankan green business,” ungkap Satria.

Sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 127 Tahun 2002, Proper Hijau merupakan penghargaan atas usaha perusahaan mengelola lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan.

Satria menambahkan bahwa dalam keenam unit operasi Pertamina tersebut melakukan pemberdayaan sekitar yang berkelanjutan dengan menyesuaikan permasalahan dan potensi tiap lokasi yang berada di wilayah sekitar operasi.

“Kami akan terus melakukan inovasi-inovasi program yang kreatif dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar, predikat Proper Hijau merupakan bukti bahwa program Pertamina diakui memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” tutup Satria.

Enam unit operasi Pertamina MOR VI yang meraih penghargaan tersebut telah berhasil melaksanakan program-program unggulan yang berdampak positif berkelanjutan bagi sektor ekonomi, lingkungan, sosial dan pendidikan.

 Pada bidang kesehatan, IT Balikpapan melaksanakan program Pertamina Sehati (Sehat Anak dan Ibu) yang mengembangkan kegiatan Keling (Klinik Keliling) yaitu sebuah pelayanan kesehatan door to door bagi masyarakat yang sulit mendapatkan akses kesehatan. Selain itu, penerima manfaat program ini juga mengembangkan berbagai macam olahan makanan dan minuman sehat dan telah mendapatkan PIRT dari Dinas Kesehatan Kota balikpapan.

Pada bidang ekonomi, IT Balikpapan melakukan pendampingan pemberdayaan masyarakat kepada kelompok nelayan yang ada di Desa Selok Useng Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat, dikenal dengan kelompok Patra Bahari Mandiri yang telah sukses mengembangkan kawasan wisata tambak dan resto apung.

Pengembangan kawasan tersebut dikenal dengan “kampung nelayan berdasi” yang telah mampu merangkul dan meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat sekitar. Program ini juga mampu mengembangkan budidaya kepiting yang berbasis zero waste dengan memanfaatkan limbah cangkang kepiting untuk dijadikan perasa makanan dan pelet pakan ikan.

Program yang sangat inovatif lainnya adalah Program Pertamina BETTER (Balikpapan Energi Terbarukan) yang berfokus pada pengelolaan sampah menjadi energi. Yakni pengubahan sampah menjadi briket arang, pengubahan minyak jelantah menjadi Biodiesel dan juga sampah menjadi energi listrik. Hingga program Pertamina BETTER ini mampu untuk membantu Kota Balikpapan dalam mengurangi buangan sampah secara signifikan ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir di Manggar.

Di wilayah Kalimantan Barat, DPPU Supadio juga melaksanakan program-program pemberdayaan berupa Posyandu Integrasi Sehat Gembira (PONSERA) yang merupakan salah satu pemberdayaan inovasi di bidang kesehatan. Ponsera bertujuan untuk menekan angka gizi di wilayah Desa Limbung Kabupaten Kubu Raya melalui pemanfaatan potensi pertanian dan peternakan desa untuk dijadikan bahan baku Program Makanan Tambahan bagi balita gizi buruk.

Selain itu, DPPU Supadio juga memiliki program unggulan dibidang pendidikan yaitu Taman EMAS (Edukasi Masyarakat) Pertamina, dimana program ini mengembangkan wilayah Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya untuk menjadi Kampung Inggris serta menciptakan masyarakat yang melek akan teknologi tanpa meninggalkan budaya setempat dengan cara mengadakan pelatihan seni budaya Kalimantan.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh IT Pontianak juga memberikan manfaat besar bagi lingkungan sekitar yaitu memberikan pendampingan pemberdayaan terhadap masyarakat di Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara.

Dimana titik pemberdayaan difokuskan pada pengrajin tenun di kampung tersebut yang akan dikembangkan menjadi salah satu kampung wisata budaya di Kota Pontianak. Hal ini juga berguna untuk meningkatkan inovasi kerajinan turunan kain tenun/songket khas Provinsi Kalimantan Barat yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.

IT Pontianak juga ikut membantu pelaksanaan inovasi dalam hal pemanfaatan lidah buaya yang merupakan tanaman unggulan Kalimantan Barat  menjadi minuman imuno stimulan melalui program Pertamina SEHATI. Inovasi ini sangat mendukung program pemerintah dalam hal penekanan tingkat penyebaran virus COVID-19 melalui cara meningkatkan imunitas tubuh.

Untuk wilayah Kalimantan Selatan, IT Banjarmasin konsisten untuk melaksanakan Program Konservasi Bekantan dan Ekosistem Lahan Basah dalam melestarikan Bekantan (Nasalis larvatus) sebagai hewan terancam punah yang masuk daftar merah IUCN ( International Union for Conservation of Nature and Natural Resources ) dan tergolong Apendix I oleh CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna dan Flora ) dengan terus mengembangkan habitat dan pakan alaminya melalui restorasi mangrove rambai ( sonneratia caseolaris ) serta kerjasama lintas sektoral salah satunya bekerjasama dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia.

Di wilayah operasi utama, IT Banjarmasin melakukan inovasi pelayanan kesehatan melalui Program Klinik Gizi SEHATI (Sehat Anak dan Ibu Tercinta). Program ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19 dan pemberdayaan kader Posyandu.

Tidak hanya IT Banjarmasin, DPPU Syamsudin Noor membuktikan komitmennya terhadap pelaksanaan program CSR yaitu pemberdayaan masyarakat melalui budidaya jahe merah dan sayuran bernama Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejeki Kartini.

Saat ini, KWT Rejeki Kartini telah mampu memproduksi jamu jahe merah, permen pati jahe merah, dan peningkatan penjualan sayuran. Program ini berorientasi pada perbaikan teknis pertanian ( better farming ), perbaikan usaha tani ( better business ) dan perbaikan kehidupan petani dan masyarakatnya ( better living ). Selain pertanian, KWT Rejeki Kartini kini tengah merambah usaha di dunia perikanan dengan membudidayakan ikan lele dan ikan haruan khas Kalimantan Selatan.

Dengan pengalaman yang beragam dalam menjalankan program CSR, Pertamina MOR VI akan terus meningkatkan kinerjanya di bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan selain menjalankan tugas utamanya dalam menjaga suplai dan distribusi energi di wilayah Kalimantan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.