Pertamina Pastikan Kebakaran di Kilang Minyak Cilacap Tak Pengaruhi Produksi BBM
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pertamina memastikan kebakaran di Kilang Minyak Cilacap tak pengaruhi produksi bahan bakar minyak (BBM). Demikian disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Nicke mengungkapkan, Kilang Minyak di Cilacap masih terus beroperasi. Karena dalam area kilang seluruhnya ada 228 tangki minyak dan hanya satu tangki yang terbakar pada Sabtu (13/11/2021) kemarin
“Dipastikan dengan terbakarnya satu tangki dari 228 tangki yang ada di Cilacap, kilang tetap beroperasi jadi tidak ada shutdown, sehingga tidak berpengaruh terhadap produksi,” ujar Dirut Pertamina Nicke Widyawati
Nicke menjelaskan pihaknya telah memeriksa kondisi stok BBM di tangki-tangki kilang, pipa, terminal bahan bakar minyak, maupun pasokan yang ada di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).
Berdasarkan data Pertamina, stok Premium cukup untuk 27 hari, Pertamax 15 hari, Peralite di atas 10 hari, Solar 20 hari, Avtur 35 hari, Pertamax Turbo 50 hari, dan Elpiji 12,7 hari.
Perseroan memastikan pendistribusian BBM berlangsung seperti biasa baik di Jawa Tengah maupun sebagian Jawa Barat yang merupakan wilayah cakupan dari Kilang Cilacap.
“Kami menjamin pasokan BBM dan elpiji tidak terganggu dengan adanya insiden ini. Jadi dimohon tidak ada panic buying karena stok sangat aman,” ujar Nicke.
Kebakaran yang terjadi di Kilang Minyak Cilacap yaknu tangki 36 T-102 sekitar pukul 19.15 WIB semalam. Tangki ini berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter.
Ketika terjadi kebakaran, Pertamina langsung melakukan alih tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis.
Dalam upaya memadamkan api, perseroan menggunakan foam monitor dengan kapasitas penuh, water springkel, dan truk pemadam agar api tak menyebar ke tangki-tangki lain.
Sedangkan upaya pemadaman secara offensive dilakukan dengan mengerahkan sekitar 50 personel dari Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) dan 30 personel pemadam dari internal Pertamina.
Suara.com /antara
BACA JUGA