Pertumbuhan PDRB Tiga Daerah Penyangga IKN Menunjukan Tren Positif
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di tiga daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser, pada 2024-2025 menunjukkan tren positif.
Demikian disampaikan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan Robi Ariadi pada acara Diseminasi Ekonomi Regional Tahunan 2024 di Kantor BI Perwakilan Balikpapan, Selasa 3 November 2024.
Dia mengatakan, PDRD Balikpapan tahun ini dan tahun depan, sektor industri pengolahan masih sebagai sebagai penopang utama. Hal itu seiring dengan prakiraan peningkatan kinerja migas dan non migas.
“Sektor konstruksi dan keberlanjutan pembangunan IKN dan sektor PHR , hingga event bisnis maupun budaya,” ujar Robi dalam keterangan tertulisnya
Sejalan dengan Balikpapan, PDRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga diperkirakan tumbuh di tahun ini dan tahun depan, didorong pertumbuhan sektor konstruksi, pertambangan serta keberlanjutanpembangunan IKN.
“Inflasi PPU 2024 diperkirakan berada para rentang terkendali yakni 2,5%,” ujarnya.
Sedangkan, pertumbuhan PDRD Kabupaten Paser 2024 diperkirakan lebih tinggi dari 2023, meski sedikit melambat di 2025. Sektor pertambangan menjadi pendorong karena produksi batu bara yang tinggi.
BACA JUGA :
“Termasuk sektor pertanian, seiring dengan membaiknya harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kaltim yang menunjukkan tren positif,” ujarnya
Di sektor manufaktor, peningkatan derajat hilirisasi produk turunan CPO perlu terus didorong, termasuk upaya memperkuat ekosistem pemanfaatan jelantah sebagai alternatf bahan baku bioavtur
“Di sektor akomodasi makanan dan minuman, brand image Balikpapan sebagai MICE City dan tourism hub IKN perlu diperkuat,” ujarnya
Demikia juga sektor UMKM oerlu ters diakselerasi, mulai dari dukungan permodalan, pendampingan dan promosi, termasuk keikutsertaan dalam pameran skala nasional dan bimbingan tenaga ahli untuk mengerahui preferensi knsumen.
Selainitu, berbagai katalis pertumbuhan seperti ekonomi biru, ekonomi hijau, ekonomi syariah, ekonomi kreatif, dan ekonomi digital adalah menu wajib yang perlu diinternalisasikan di berbagai sendi ekonomi di Balikpapan, PU dan aser.
Upaya pengendalian inflasi juga wajib secara konsisten dilaksanakan mulai dari aspek hulu melalui home farming, distribusi melalui dukungan Pemda dalam bentuk pemberian subsidi ongkos angkut hingga hilir (optimalisasi BUMD dalam manajemen pasokan komoditas pangan).
“Ke depan BI Balikpapan siap bersinergi dengan Pemkot Balikpapan, Pemkab PPU, dan Pemkab Paser khususnya dalam mendukung akselerasi UMKM, pengendalian inflasi daerah serta peningkatan digitalisasi sistem pembayaran,” ujarnya.
BACA JUGA