Perusahaan Akui Cukup Memberatkan Kebijakan Wajib Uji Swab
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejumlah perusahaan yang beroperasi di Kaltim mengakui, kebijakan wajib uji swab bagi pendatang dari luar Kaltim cukup memberatkan. Karena banyak karyawannya justru tinggal atau ber-KTP diluar Kaltim.
Manajer Operasional PT. PAMA Sulasman mengatakan, memang cukup berat kebijakan tersebut. Hanya saja mereka tetap menyatakan mendukung. Bahkan sejak awal sudah melakukan uji swab PCR bagi karyawan.
“Cukup berat ya tapi ini kan kebijakan luar biasa ya kita dukung. Perusahaan mendukung karena pekerja harus sehat. Dan kami udah melakukan itu hanya bedanya PCR di daerah asal,” katanya usai mengikuti sosialiasasi penerapan wajiba swab bagi pekerja non KTP Kaltim, di uala pemkot, Senin siang (1/6/2020).
Dia mengungkapkan, untuk biaya yang harus dikeluarkan cukup besar untuk uji swab PCR mencapai Rp 2,5 juta. Sedangkan untuk rapid tes menelan biaya Rp 500 ribu.”Memang ini berat ya tapi kita ikuti saja. Kan ini ada batas waktunya 3-30 Juni,” ujarnya.
PT. PAMA merupakan perusahaan yang bergerak disektor batubara dengan jumlah karyawan mencapai 14 ribu. Tentu dengan kebijakkan tersebut, tidak mengenakan, karena biaya yang dikeluarkan perusahan akan cukup besar
“Pasti lah kan walikota bilang tidak ada kebijakan yang membuat kita senang tapi karena ini cita-cita besar beliau buat balikpapan baik ya sudah kita dukung, ” katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarti mengungkapkan, pihaknya hingga kini masih terus menerima masukan sebelum aturan tersebut dituangkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwali)
” Cuma mungkin karena ada perlakuan khusus bagi yang sudah beli tiket tapi belum tahu aturan ini. Ya mungkin ada beberapa hari transisi, ” tambahnya.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyatakan, nantinya jika pendatang tidak mengantongi surat yang menyatakan telah melakukan uji swab. Maka wajib melakukan rapid test sebanyak 2 kali untuk memastikan bebas covid-19.
” Target tanggal 3 sudah mulai tapi kita lakukan penyesuaian-penyesuaian melihat situasi mereka karena di beberapa daerah yang nunggu swab juga banyak. Jadi kita akan memahaminya, ” ujarnya.
BACA JUGA